Kamis 19 Jan 2023 11:03 WIB

Ini Cara Dosen Tangkis Kecanggihan ChatGPT

Para dosen pun membahas cara untuk menghadapi kehadiran ChatGPT.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Natalia Endah Hapsari
Chat GPT
Foto: frontdreams.com
Chat GPT

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK— Di banyak universitas, ChatGPT kini menjadi bahasan utama. Para dosen pun membahas cara untuk menghadapi kehadiran ChatGPT.

 

Baca Juga

Di berbagai universitas, termasuk George Washington University di Washington D.C., Rutgers University di New Brunswick, N.J. dan Appalachian State University di Boone, N.C., para profesor menghapus secara bertahap tugas yang dibawa pulang, open book—yang menjadi metode penilaian yang dominan di pandemi, tetapi sekarang tampaknya rentan terhadap chatbots. Mereka malah memilih tugas di kelas, makalah tulisan tangan, kerja kelompok, dan ujian lisan.

Dilansir dari New York Times, Rabu (18/1/2023), sudah tidak ada arahan seperti “tulis lima halaman tentang ini atau itu.”

Beberapa profesor malah mengkreasikan pertanyaan yang mereka harapkan terlalu pintar untuk chatbots dan meminta siswa untuk menulis tentang kehidupan mereka sendiri dan kejadian terkini.

Siswa “menjiplak ini karena tugas dapat dijiplak,” kata Sid Dobrin, ketua departemen bahasa Inggris di University of Florida. 

Salah satu tenaga pengajar di University of Texas di Austin Frederick Luis Aldama mengatakan dia merencanakan untuk mengajarkan teks khusus yang lebih baru atau lebih banyak yang mungkin informasinya dari yang dimiliki oleh ChatGPT, seperti soneta awal William Shakespeare “A Midsummer Night’s Dream.”

Sementara itu, lebih dari 6.000 guru dari Harvard University, Yale University, University of Rhode Island dan lainnya juga telah mendaftar menggunakan GPTZero, sebuah program yang menjanjikan untuk mendeteksi teks yang dihasilkan AI dengan cepat, kata Edward Tian, penciptanya dan senior di Princeton University.

Bagaimana dengan mahasiswa? Mahasiswa tampaknya tidak keberatan. Mereka berbagi di forum seperti Reddit bahwa mereka telah mengirimkan tugas yang ditulis dan diselesaikan oleh ChatGPT—dan terkadang melakukannya juga untuk sesama mahasiswa. Di TikTok, tagar #chatgpt memiliki lebih dari 578 juta penayangan, dengan orang-orang berbagi video tentang cara menulis makalah dan memecahkan masalah pengkodean.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement