Kamis 19 Jan 2023 20:33 WIB

Jangan Sembarangan, Anak Boleh Diberikan Kecipir dan Kencur di Usia Ini

Kecipir dan kencur bisa diberikan pada anak dalam jumlah yang tepat.

Kecipir dan kencur bisa diberikan pada anak dalam jumlah yang tepat (Foto: ilustrasi).
Foto: www.pixabay.com
Kecipir dan kencur bisa diberikan pada anak dalam jumlah yang tepat (Foto: ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (Cand) dr Inggrid Tania, MSi, mengatakan, seorang anak baru dapat diperkenalkan kecipir setidaknya saat berusia satu tahun. "Kalau kecipir mau diperkenalkan, itu paling cepat umur satu tahun," kata dia, dikutip Kamis (19/1/2023).

Tania mengatakan, daun kecipir mentah mengandung zat toksik sianida yang tak bisa diterima bayi khususnya berusia di bawah enam bulan. Namun, zat toksik ini akan hilang saat daun dimasak.

Baca Juga

Kecipir yang merupakan golongan kacang-kacangan juga kaya protein baik itu bagian daun maupun podsnya sehingga seringkali belum bisa diterima oleh bayi di bawah usia enam bulan. Tak hanya itu, daun serta bagian tanaman kecipir lainnya juga mengandung sedikit asam oksalat yang dapat saja menimbulkan batu ginjal dan menimbulkan gangguan ginjal.

"Bayi (di bawah usia enam bulan) juga kemungkinan besar tidak bisa menerima walaupun kadar asam oksalatnya kecil," kata Tania.

Adapun herbal kencur baru mulai bisa diberikan pada saat bayi berusia di atas enam bulan, yaitu ketika dia sudah mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). "Jadi, kencur sudah mulai bisa diperkenalkan pertama-tama melalui makanan, sebagai bumbu masakan. Bisa dengan takaran seperenambelas sendok teh atau seperdelapan sendok teh," saran Tania.

Dia mengingatkan, anak berusia di bawah enam bulan seharusnya hanya eksklusif menerima ASI atau jika tidak bisa diberikan ASI eksklusif maka hanya bisa diberikan susu formula. Pasalnya, sistem pencernaan dan imunitas tubuhnya belum sempurna.

Menurut dia, saat ini kecenderungan bayi memiliki alergi yang tidak diketahui sebabnya, termasuk alergi kacang-kacangan semisal kacang kedelai. Tania mengatakan, umumnya bayi yang memiliki alergi kacang kedelai juga alergi terhadap kacang jenis lainnya termasuk kecipir. 

Sesak napas merupakan salah satu tanda alergi, seperti dialami bayi berusia 54 hari yang meninggal usai diberi ramuan daun kecipir dan kencur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement