Sabtu 04 Feb 2023 19:08 WIB

Penyakit Jantung Sering Serang Usia Muda, Tapi Banyak yang tak Percaya

Banyak yang tidak percaya bahwa orang berusia muda berisiko terkena penyakit jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Serangan jantung semakin banyak terjadi pada anak muda, tetapi banyak yang tidak percaya. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol_92
Serangan jantung semakin banyak terjadi pada anak muda, tetapi banyak yang tidak percaya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada salah kaprah mengenai informasi penyakit jantung yang beredar di masyarakat. Penyakit jantung dianggap hanya menyerang orang lanjut usia (lansia) saja. Padahal, penyakit tidak menular tersebut semakin umum dialami oleh usia yang lebih muda.

Survei nasional baru dari Pusat Medis Wexner Ohio State University menemukan, meskipun serangan jantung semakin banyak terjadi pada anak muda, namun banyak yang tidak percaya bahwa mereka berisiko terkena penyakit jantung. Survei dilakukan secara daring di antara lebih dari 2.000 orang Amerika berusia 18 tahun ke atas.

Baca Juga

Hasilnya, 47 persen dari mereka yang berusia di bawah 45 tahun tidak berpikir berisiko terkena penyakit jantung. Hal itu dinilai mengkhawatirkan.

"Kebanyakan orang muda mengira penyakit jantung hanya terjadi pada orang tua, tetapi sebenarnya tidak demikian," kata Director of Preventative Cardiology and Women's Cardiovascular Health di The Ohio State Wexner Medical Center, dr Laxmi Mehta, dikutip dari Medical.net, Sabtu (4/2/2023).

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, serangan jantung pada orang di bawah usia 40 tahun meningkat selama dekade terakhir. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS), sebagian terjadi karena obesitas dan tekanan darah tinggi yang mendorong terjadinya penyakit jantung pada usia muda.

Dalam survei Ohio State, 46 persen orang di bawah usia 35 tahun mengaku tidak percaya tekanan darah tinggi merupakan risiko kesehatan yang mereka hadapi. "Mengatasi faktor risiko penyakit jantung pada usia muda menjadi penting, karena memungkinkan perawatan lebih dini. Dengan begitu, Anda dapat memperlambat perkembangan atau timbulnya penyakit jantung," kata Mehta.

Studi Ohio State juga menemukan, sekitar sepertiga dari peserta yang disurvei tidak yakin mereka akan tahu jika mengalami serangan jantung. Padahal mengenali tanda-tanda serangan jantung yang paling kecil dan mencari perawatan sesegera mungkin dapat menyelamatkan nyawa.

Jika merasakan gejala tiba-tiba yang terasa baru dan tidak masuk akal, segera mencari pertolongan medis. Jangan menunggu terlalu lama sampai merasa kondisi lebih baik.

“Ketika bicara serangan jantung atau strok, setiap detik menjadi penting. Anda bahkan tidak boleh menyetir sendiri ke rumah sakit. Panggil ambulans agar perawatan penyelamatan nyawa dapat segera dimulai,” ujarnya.

Olahraga dan tidur berkualitas adalah bagian dari delapan anjuran gaya hidup sehat dari American Heart Association. Anjuran ini merupakan tindakan utama untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan jantung. Faktor lainnya adalah mengonsumsi makanan sehat serta berhenti merokok dan vaping. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat dan tekanan darah, kolesterol, hingga angka gula darah dalam kisaran yang sehat juga perlu dilakukan

Tanda-tanda serangan jantung meliputi:

  • Tekanan pada dada, sesak, atau penuh.
  • Sakit, nyeri, atau ketidaknyamanan di bagian tengah dada yang berlangsung selama beberapa menit dan terkadang menjalar ke bahu, leher, lengan, atau rahang.
  • Nyeri dada yang meningkat intensitasnya atau tidak berkurang meski sudah istirahat.
  • Nyeri dada yang terjadi saat berkeringat.
  • Pingsan atau pusing.
  • Sesak napas.
  • Gangguan pencernaan, mual, atau muntah.
  • Kelemahan atau kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kulit dingin dan lembap.
  • Pucat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement