Sabtu 04 Feb 2023 13:31 WIB

Detak Jantung Normal Ketika Istirahat: 100 Detak per Menit Dianggap tak Ideal

Detak jantung terlalu rendah atau tinggi dapat mengindikasikan masalah jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Detak jantung normal ketika seseorang istirahat atau tidak berolahraga. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol112
Detak jantung normal ketika seseorang istirahat atau tidak berolahraga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin sudah familier dengan menghitung berat badan, tekanan darah, kadar kolesterol, glukosa darah, bahkan mungkin lingkar pinggang. Namun ada satu lagi yang bisa ditambahkan ke daftar tersebut yaitu menghitung detak jantung.

"Jika terlalu rendah atau terlalu tinggi, itu dapat mengindikasikan masalah jantung," kata profesor penelitian epidemiologi dan kesehatan lingkungan di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Profesi Kesehatan Buffalo University, Michael LaMonte, dikutip dari laman Aarp.org, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga

Detak jantung normal

LaMonte yang juga juru bicara American Heart Association itu mengatakan, detak jantung dapat dipengaruhi oleh banyak hal termasuk kondisi lingkungan seperti panas, kelembapan, atau dingin. The American Heart Association mengatakan, detak jantung antara 60 dan 100 detak per menit saat istirahat dianggap normal.

“Itu berarti otot jantung Anda dalam kondisi yang lebih baik, sehingga tidak harus bekerja keras untuk berdetak secara teratur,” kata ahli jantung, Direktur Medis Atria NYC, serta profesor rekanan klinis kedokteran di NYU Grossman School of Medicine, Nieca Goldberg.

Penelitian menunjukkan, pria dengan detak jantung istirahat lebih dari 90 detak per menit memiliki risiko kematian tiga kali lipat dari penyebab apa pun dibandingkan dengan pria yang detak jantungnya kurang dari 50. Itu sebabnya beberapa ahli jantung mengatakan, semakin rendah detak jantung saat istirahat, semakin baik. Ahli jantung dan Direktur Lab Elektrofisiologi di Cleveland Clinic, Walid Saliba, menganggap detak jantung normal antara 45 dan 85 detak per menit.

“Jika Anda sedang duduk dan tidak melakukan apa-apa, detak jantung 100 detak per menit adalah tidak normal,” kata dia.

Di sisi lain, jika orang itu atletis dan memiliki kondisi tubuh yang sangat baik, seharusnya tidak ada alarm yang berbunyi jika detak jantung istirahat hanya 45 bpm.

Ada beberapa alasan medis terkait detak jantung yang mungkin tinggi. Hal itu bisa karena penyakit tiroid, anemia, fibrilasi atrium dan obat OTC tertentu.

Arti detak jantung terlalu lambat atau cepat

Di sisi lain, detak jantung yang terlalu lambat (atau kondisi yang dikenal sebagai bradikardia) menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Ahli jantung di Yale School of Medicine di New Haven, Joyce Oen-Hsiao, mengatakan itu dapat menyebabkan ritme normal jantung melambat.

Hal ini juga dapat terjadi jika orang mengembangkan hipotiroidisme, suatu kondisi di mana tubuh memproduksi terlalu sedikit hormon tiroid atau mengonsumsi obat tekanan darah tertentu seperti beta-blocker dan calcium channel blocker. LaMonte bahkan melihat ini pada orang-orang yang memiliki jantung yang sangat sehat. Jika detak jantung terlalu lambat atau terlalu cepat, dokter baisanya akan melakukan lebih banyak tes untuk memeriksanya.

Apakah pelacak kebugaran atau smart watch akurat untuk detak jantung?

Perangkat pintar seperti jam tangan Apple, Fitbits, dan jam tangan Google Pixel dapat mengingatkan pengguna jika detak jantung terlalu tinggi atau sebaliknya. Penelitian menunjukkan, perangkat pintar cukup akurat.

Sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan di JMIR mHealth, misalnya, menemukan bahwa Apple Watch 3 akurat sekitar 95 persen, dan Fitbit Charge 2 sekitar 91 persen akurat, jika dibandingkan dengan EKG selama 24 jam. Di luar gym, ada baiknya melakukan aktivitas yang meningkatkan detak jantung sehat seperti menghindari kafein, nikotin, dan alkohol. Hindari terlalu banyak alkohol, yang dapat membuat dehidrasi dan meningkatkan detak jantung.

Pantau detak jantung secara berkala. Jika tidak memiliki pelacak aktivitas yang dapat dikenakan, Anda dapat melakukannya sendiri.

The American Heart Association merekomendasikan agar meletakkan ujung dua jari pertama pada denyut nadi di bagian dalam pergelangan tangan, di sisi ibu jari. Hitung denyut nadi selama 30 detik dan dikali dua untuk menemukan bpm Anda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement