Selasa 28 Nov 2023 18:10 WIB

Ini Dampak Positif dan Negatif El Nino Menurut Peneliti

El Nino merupakan fenomena alam yang terjadi terkait kenaikan suhu laut.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
El Nino menjadi fenomena alam yang kian menjadi sorotan dan berdampak bagi iklim.
Foto: Unsplash
El Nino menjadi fenomena alam yang kian menjadi sorotan dan berdampak bagi iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama tahun 2023, El Nino menjadi sorotan berbagai pihak karena dianggap bertanggung jawab atas kondisi kemarau panjang dan kekeringan di Indonesia. El Nino sendiri merupakan salah satu fenomena terkait suhu muka laut yang terjadi di Samudera Pasifik.

Profesor di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Edvin Aldrian, menjelaskan bahwa negara-negara berkembang yang bergantung pada pertanian dan perikanannya sendiri, khususnya yang berbatasan dengan Samudera Pasifik, biasanya yang paling terpengaruh. 

Baca Juga

Edvin menjelaskan El Nino mengakibatkan beberapa dampak buruk yaitu diantaranya kekeringan parah terkadang disertai dengan potensi peningkatan kebakaran hutan, defisit air permukaan yang mengakibatkan defisit penyimpanan air di waduk, danau, dan sungai.

“El Nino juga mengakibatkan kekeringan yang mana berarti adanya peningkatan potensi puso atau gagal panen pada sektor pertanian khususnya padi. Untuk itu El Nino mengakibatkan beberapa permasalahan utama yaitu keharusan mengimpor beras, pembuatan pompa, irigasi dan sumber daya air,” kata Edvin seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/11/2023).

Di sisi lain, menurut Edvin, terdapat dampak positif dengan terjadinya fenomena El Nino. Diantaranya adalah sektor perikanan akan menguat seiring dengan mendinginnya laut, dimana ikan akan berenang mendekati permukaan, industri garam akan mendapat manfaat dari sinar matahari dalam jangka waktu lama.

Selain itu dampak positifnya adalah industri rumput laut akan mendapatkan keuntungan dari kondisi air laut yang dingin, sektor transportasi darat dan laut akan mendapatkan manfaat dari kondisi bebas badai. Beberapa komoditas pertanian seperti palawija, bawang merah, tembakau, dan hutan jati akan merasakan manfaat dari kondisi ini dan juga sektor jasa konstruksi akan diuntungkan dengan meningkatnya kapasitas produksi khususnya konstruksi gedung dan akan meningkatkan industri semen. Juga pada sektor pariwisata yang akan mendapat manfaat dari sinar matahari yang panjang.

“Tahun 2023 merupakan tahun antara suhu kritis permukaan laut, sedikit peningkatan suhu akan meningkatkan penguapan, serta terjadinya lebih banyak curah hujan. Pada akhir tahun ini, dampak ENSO akan lebih terasa sehingga kita harus memanfaatkan fenomena ENSO ini dengan mengambil keuntungan dari dampak positif yang terjadi,” pungkas Edvin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement