REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan memburuknya iklim global, muncul kebutuhan yang lebih besar untuk mengubah cara melancong dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Dengan menerapkan konsep keberlanjutan dan ramah lingkungan saat melancong, kita dapat membantu planet ini tidak rusak.
Perjalanan yang berkelanjutan (eco-friendly travel) menjadi salah satu solusi guna mengatasi perubahan iklim. Mengingat, pariwisata menyumbang 8-10 persen emisi gas rumah kaca di seluruh dunia, demikian seperti dilansir Earth, Selasa (5/12/2023). Banyak moda transportasi yang diperlukan untuk bepergian seperti pesawat dan mobil, mengeluarkan gas rumah kaca yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan juga membahayakan kesehatan manusia.
Polusi udara merupakan masalah besar, karena dapat memengaruhi masyarakat di seluruh dunia, sehingga membuat orang lebih sulit bernapas dan bahkan meningkatkan risiko kondisi kesehatan jangka panjang seperti kanker. Karena itulah, saat bepergian, penting untuk menjadi bagian dari solusi, bukannya berkontribusi pada masalah.
Baik untuk bersenang-senang maupun bisnis, kita dapat mengambil beberapa langkah untuk memastikan perjalanan ramah lingkungan. Pertama, mulailah dengan merencanakan perjalanan.
Jika akan menempuh perjalanan dengan mobil atau motor, rencanakan rute yang lebih dekat sehingga tidak menyia-nyiakan bahan bakar. Lalu sebelum berangkat, tentukan dimana akan menginap, apa yang akan dimakan, dan tempat pemberhentian yang akan dikunjungi di sepanjang perjalanan.
Khususnya, pilihan tempat makan saat bepergian bisa sangat penting. Dengan mengonsumsi makanan yang berasal dari sumber lokal, itu juga berarti mendukung petani dan bisnis lokal. Selain itu, ketika menghindari restoran dan toko-toko besar, itu membantu mengurangi kebutuhan truk untuk melakukan perjalanan dari tempat yang jauh untuk mengantarkan pasokan ke bisnis-bisnis ini.
Salah satu cara untuk mengurangi sampah dan meminimalisir polusi plastik adalah dengan menghindari plastik sekali pakai. Saat pergi ke restoran, pesanlah makanan yang ingin dimakan saja, sehingga tidak memerlukan wadah bungkus makanan yang pasti akan dibuang -atau bawalah wadah makanan yang dapat digunakan kembali. Membawa botol air minum yang dapat digunakan kembali juga bisa menjadi solusi tepat.
Ke mana pun kita melancong, ikuti salah satu prinsip utama perjalanan berkelanjutan: tinggalkan setiap tempat seperti kondisi semula. Hal ini terutama berlaku saat berkunjung ke alam bebas atau hutan belantara, dan jangan biarkan sampah berserakan atau membuat sampah berlebih.
Jika Anda bepergian penuh waktu sebagai nomaden atau menjalani kehidupan melalui van, keberlanjutan harus menjadi tujuan utama agar Anda bisa ramah lingkungan kemanapun pergi. Ada beberapa tips yang perlu dipertimbangkan saat bepergian dengan mobil van.
Pertama, teliti setiap daerah baru yang akan dikunjungi. Jika masih ada ruang di van, bawalah sepeda untuk dapat menempuh jarak yang lebih pendek tanpa emisi gas rumah kaca di tempat tujuan. Selain itu, jangan lupa untuk menjelajah dengan berjalan kaki agar dapat melihat pemandangan yang tidak dapat dilihat dari kendaraan.
Saat Anda bekerja, cobalah untuk menggunakan laptop dan ponsel pintar yang hemat energi. Anda bisa mengidentifikasinya dengan label Energy Star. Isi daya perangkat dengan menggunakan energi matahari, jika memungkinkan. Kurangi sampah dengan menggunakan tas belanjaan yang dapat digunakan kembali dan menyimpan makanan dalam wadah yang dapat digunakan kembali, dan jangan lupa untuk membuang sampah dengan benar setiap ada kesempatan.