Ahad 10 Mar 2024 07:00 WIB

Yang Terempas di Titik Nadir

Cerpen Ichwan Arifin

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.
.

Perempuan itu terus menangis meski air matanya terkuras. Bajunya basah oleh keringat. Lecek dan kotor. Duduk bersimpuh di trotoar jalan. Kepalanya menunduk. Sorot matanya terlihat kosong. Rambutnya yang panjang keriting dibiarkan terurai. Sebagian menutup wajahnya. Napasnya sedu sedan. Di seberang jalan, orang-orang sedang menjarah minimarket dan beberapa toko di sekitarnya....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement