Ahad 21 Apr 2024 22:53 WIB

Pakistan Keluarkan Peringatan Banjir yang Berpotensi Mematikan

Mencairnya gletser dinilai akan sebabkan bencana banjir yang mematikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sebuah kendaraan yang hanyut tergeletak di atas bangunan yang terendam setelah banjir (ilustrasi)
Foto: AP Photo/Prakash Adhikari
Sebuah kendaraan yang hanyut tergeletak di atas bangunan yang terendam setelah banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah provinsi di Pakistan telah mengeluarkan peringatan banjir akibat mencairnya gletser dan memperingatkan akan banyaknya korban jiwa. Negara ini telah mengalami cuaca ekstrem selama berhari-hari, yang menewaskan banyak warga dan menghancurkan properti serta lahan pertanian. Para ahli mengatakan bahwa Pakistan mengalami hujan lebih deras dari biasanya pada bulan April karena perubahan iklim.

Di provinsi pegunungan barat laut Khyber Pakhtunkhwa, yang terkena dampak paling parah akibat banjir besar, pihak berwenang mengeluarkan peringatan banjir karena mencairnya gletser di beberapa distrik. Mereka mengatakan, banjir bisa bertambah parah dan masyarakat harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman sebelum terjadi bahaya.

Baca Juga

“Jika tindakan keselamatan tidak dilakukan segera, ada kemungkinan banyak korban jiwa dan harta benda akibat situasi banjir yang diperkirakan terjadi,” kata Muhammad Qaiser Khan, dari otoritas manajemen bencana setempat, seperti dilansir The Independent, Ahad (21/4/2024).

Data terbaru dari provinsi tersebut menyebutkan bahwa 46 warga, termasuk 25 anak-anak, meninggal dalam lima hari terakhir akibat insiden terkait hujan. Setidaknya 2.875 rumah dan 26 sekolah roboh atau rusak.

Provinsi Baluchistan di barat daya juga dilanda curah hujan yang lebat. Pemerintah daerah setempat mengatakan bahwa mereka mempunyai sumber daya terbatas untuk menghadapi situasi saat ini. Karenanya jika hujan terus berlanjut, mereka akan meminta bantuan pemerintah pusat.

Pada tahun 2022, hujan lebat membuat sungai meluap dan menggenangi sepertiga wilayah Pakistan, serta menyebabkan 1.739 warga meninggal dunia. Banjir juga menyebabkan kerugian sebesar 30 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement