Selasa 21 May 2024 17:20 WIB

Bitcoin Dekati All Time High Periode Sebelumnya

Ke depan, pasar kripto bisa rally bila ETF ETH disetujui dan kinerja Nvidia positif.

Uang kripto (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bitcoin kembali mencatatkan kenaikan sebesar tujuh persen di level 71.259 dolar AS atau setara Rp 1,14 miliar (kurs Rp 16.008) berdasarkan CoinMarketCap pada Selasa (21/5/2024) pagi.

Angka ini setara dengan 51 persen lebih tinggi secara year-to-date dan mendekati All-Time-High (ATH) Bitcoin di periode sebelumnya yakni 73.000 dolar AS.

Baca Juga

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adopsi investor institusi, perkembangan inflasi AS, serta optimisme terhadap akan disetujuinya ETF Ethereum spot. Selain itu, Bitcoin sendiri memang sudah berada pada trek bullish.

"Secara historis, main rally Bitcoin biasanya dimulai antara satu bulan hingga enam bulan setelah halving," kata Fahmi melalui keterangan tulis kepada REPUBLIKA, Selasa (21/5/2024).

Institusi ternama mulai dari Morgan Stanley, Millenium Management, hingga lembaga pengelola dana pensiun salah satu negara bagian di Amerika, Wisconsin, mulai melakukan pembelian Bitcoin melalui instrumen ETF Bitcoin spot. Kabar terkait adopsi institusi yang telah berlangsung selama satu dua bulan terakhir tersebut mulai diketahui publik dalam satu dua pekan terakhir melalui dokumen laporan yang disampaikan kepada SEC.

Meningkatnya adopsi institusi tersebut tidak hanya meningkatkan kredibilitas Bitcoin, tapi juga optimisme pasar terhadap prospek harganya. Terlebih, apabila adopsi institusi kemudian berkembang pada skala yang lebih besar.

Selain itu, data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pekan lalu mengindikasikan meredanya tekanan inflasi turut memberikan ketenangan lebih bagi para pelaku pasar bahwa upaya penurunan inflasi sudah berada pada jalur yang tepat. Data tersebut turut meningkatkan optimisme investor terhadap kemungkinan inflasi dapat turun tanpa memberikan tekanan yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi.

"Salah satu faktor yang paling dinamis yang turut mempengaruhi pergerakan pasar kali ini adalah terjadinya shifting outlook terkait kemungkinan disetujuinya ETF Ethereum Spot," ungkap Fahmi.

Sebelumnya, sentimen negatif sempat berkembang dalam satu bulan terakhir imbas langkah SEC seperti mengirimkan Wells Notice kepada Consensys terkait layanan staking ETH yang dimiliki. Juga penundaan tenggat waktu persetujuan ETF Ethereum Spot yang diajukan beberapa perusahaan. Situasi tersebut membuat optimisme pasar terkait disetujuinya ETF Ethereum Spot menurun.

"Namun, hari ini shifting outlook terjadi secara signifikan yang membuat harga ETH terapresiasi bahkan lebih tinggi dari Bitcoin," kata Fahmi.

Rilis data ekonomi terkait tingkat pengangguran dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Amerika Serikat pada Kamis pekan ini menjadi peristiwa yang cukup diantisipasi para investor. Selain itu, rilis data pendapatan Nvidia mungkin juga akan memiliki peran dalam membentuk sentimen pasar.

"Ke depannya, pasar kripto berpotensi rally apabila sejumlah kondisi terjadi," ujar Fahmi.

Seperti misalnya, jika ETF ETH Spot disetujui dan data-data lain seperti PMI Amerika Serikat, pendapatan Nvidia menunjukkan angka yang positif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement