Rabu 12 Jun 2024 13:30 WIB

Indonesia dan Lima Negara Berkomitmen Kelola Sumber Daya Laut Secara Berkelanjutan

Ekosistem laut yang berkelanjutan menjadi landasan model ekonomi biru.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Pengunjung menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut kawasan Pulau Rubiah, di Desa Iboih, Kota Sabang, Aceh, Ahad (10/3/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Khalis Surry
Pengunjung menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut kawasan Pulau Rubiah, di Desa Iboih, Kota Sabang, Aceh, Ahad (10/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen  meningkatkan blue natural capital atau modal alam biru sebagai upaya melestarikan dan memulihkan kondisi ekosistem alam. Untuk menjalankan misi itu, Indonesia dan lima negara yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF), bersinergi mengelola sumber daya alam laut secara berkelanjutan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, ekosistem laut yang berkelanjutan dan berketahanan menjadi landasan model ekonomi biru berkelanjutan. 

"Ini merupakan momen yang tepat bagi negara-negara CTI-CFF untuk mempertimbangkan cara memanfaatkan peluang investasi dalam aset alam, dengan tujuan memposisikan diri sebagai inovator global dalam proyek dan perekonomian kelautan berkelanjutan," ujar Victor dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Victor menjelaskan CTI-CFF merupakan kerja sama multilateral enam negara yang berfokus pada ketahanan pangan melalui pengelolaan sumber daya alam laut yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak perubahan iklim. Victor mengatakan kawasan segitiga karang (Coral Triangle) yang meliputi negara Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste merupakan harta karun global berupa keanekaragaman hayati laut.