REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengingatkan bahwa pembangunan kota di masa depan harus menekankan pada ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.
"Di masa depan, pembangunan kota harus didasarkan pada 'New Urban Agenda' yang menekankan pentingnya ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal," kata dia dalam "International Mayors Forum (IMF) 2024" di Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Suharso mengatakan, pembangunan kota juga harus mengedepankan perencanaan kota dan wilayah yang terintegrasi, tata kelola multi-aktor serta kota yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip yang berorientasi pada manusia, responsif terhadap usia, dan sensitif gender.
Selain membahas tentang pembangunan kota, dia juga mengingatkan pentingnya pemerintah untuk mengendalikan urbanisasi secara baik agar tidak menimbulkan ketimpangan, peningkatan kelompok rentan dan eksploitasi daerah pinggiran kota.
Terkait dengan pembangunan kota, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam acara yang sama mengatakan, Jakarta terus berupaya menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan dengan melakukan berbagai program.
Program tersebut, antara lain, penataan kampung kumuh, pembangunan rumah susun sederhana, dan konsolidasi tanah vertikal bagi masyarakat prasejahtera, untuk meningkatkan kualitas hidup warga. Kemudian, demi meningkatkan kesetaraan gender, pemerintah memberikan kesempatan karier yang setara.
Heru mencatat bahwa saat ini sekitar 57,58 persen dari total pegawai yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta adalah perempuan, dengan 27,1 persen dari puncak kepemimpinan tertinggi di DKI Jakarta ditempati oleh perempuan.
“Kami percaya, dengan terus menjaga komitmen terhadap kesetaraan gender akan mendorong terwujudnya masyarakat yang inklusif,” ujar dia.
Jakarta, kata Heru, juga berupaya menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan, dengan mendorong 70 persen "People Near Transit", yakni mayoritas penduduk beraktivitas di sekitar titik atau simpul moda transportasi dan menciptakan kemandirian kawasan.
Heru mengatakan, pemerintah pun melakukan upaya penanggulangan kemiskinan, peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, pengurangan ketimpangan, serta peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dengan meningkatkan akses terhadap layanan dasar dan infrastruktur dasar perkotaan.
Selanjutnya, DKI Jakarta berkomitmen mengurangi kelaparan, dengan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisiatif, seperti pertanian perkotaan (urban farming) dan menjaga stok pangan melalui peranan BUMD Food Station Tjipinang Jaya. Selain itu, melaksanakan program sembako murah di berbagai kelurahan di Jakarta dengan bersinergi bersama pihak swasta.