REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kompetisi Barista Champ 2024 yang di adakan oleh AMANAH (Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat) telah memasuki hari kedua, acara ini diadakan di Talent Korner BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas), kamis, (11/07/24).
Dalam kompetisi ini, para peserta di nilai oleh beberapa juri dari ASKI (Asosiasi Kopi Indonesia), seperti, Wahyu Nazar Amir, Teuku Ghufran Wafi, Hudayah, Januar Murwalistyo, dan Ikbal Ramdani.
Masih sama dengan hari pertama, hari ini para peserta melalui tahap Interview dan Test Hardskill. Mereka masih terus bersemangat untuk merebutkan posisi 12 besar yang akan mengikuti coaching clinic Barista Champ 2024.
Dalam sesi interview, peserta di uji terkait pengetahuan bahan baku, peralatan kopi, kecakapan interaksi, pengalaman serta komitmen terhadap program Barista Champ yang diadakan oleh Amanah. Selain itu barista akan melalui tahap test Hardskill meliputi aspek teknis pembuatan kopi, penggunaan mesin, kebersihan area dan alur kerja dalam menyajikan produk kopi kepada juri.
Teuku Ghufran Wafi selaku Juri dalam ajang Aceh Barista Champ 2024 menuturkan alasan diadakannya event ini. Menurutnya, potensi kopi Aceh sangat besar, hingga dikenal ke mancanegara.
“Sebenarnya sangat penting barista-barista mengikuti kompetisi-kompetisi seperti ini untuk mengupgrade diri dari skillnya, dari perkembangan industri sekarang, jadi dia bisa menyesuaikan, makanya kita bikin kompetisi-kompetisi lokal seperti yang ASKI dan Amanah buat ini,” ujar Teuku Ghufran Wafi.
Dari interview hari ini, terlihat sekali antusias dan semangat peserta begitu luar biasa, terlebih pada saat proses test hardskill membuat kopi, peserta berlomba-lomba memberikan hasil terbaiknya.
Salah satu peserta Aceh Barista Champ 2024 Nauval Azmi (25), memberikan apresiasi dan harapannya untuk AMANAH agar bisa mengadakan event2 kompetisi yang lebih besar lagi di Aceh, mengingat kopi Aceh yang sudah mendunia.
“Kebetulan dan beruntungnya saya berasal dari Aceh Tengah, dimana kopi terbaik berasal dari Aceh Tengah, dan lebih menarik lagi saat ini kopi sudah tidak sekedar minuman, tetapi di tahun ini kopi sudah menjadi objek sains dan sebagian orang menjadikan kopi sebagai tren minuman, Aceh terkenal dengan slogannya kota 1000 warung kopi, dimana dengan adanya event ini menjadi lapangan bagi anak Aceh untuk belajar dan berkompetensi. Semoga event seperti ini terus berjalan kedepannya dan kalau bisa nanti event kopi terbesar di dunia diadakan di Aceh dan diselenggarakan oleh AMANAH," ujar dia.