Senin 23 Sep 2024 13:45 WIB

Sekitar 40 persen Wilayah, Kota dan Perusahaan Besar Dunia tak Punya Target Nol Emisi

Net Zero Tracker meneliti komitmen dan aksi nyata nol-emisi 198 negara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Emisi karbon (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Emisi karbon (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Koalisi peneliti di University of Oxford, Net Zero Tracker melaporkan lebih dari 40 persen perusahaan-perusahaan besar, kota dan wilayah di dunia belum menetapkan target pemangkasan emisi gas rumah kaca. Koalisi itu menyebut tahun lalu semakin banyak pemerintah dan perusahaan yang mengumumkan janji nol-emisi. Namun perhatian mereka teralihkan oleh perang, pemilihan umum dan tantangan ekonomi.

Menurut para peneliti, saat negara-negara bersiap mengajukan target iklim 2035 ke PBB, pembuat kebijakan dan dewan direksi kesulitan menerjemahkan target iklim jangka-panjang mereka ke aksi nyata. Rencana-rencana transisi energi mereka juga kurang detail dan kuat.

"Tema umum di seluruh laporan ini adalah kurangnya integritas secara menyeluruh," kata kepala Unit Intelijen Energi dan Iklim Net Zero Tracker John Lang, Senin (23/9/2024).

Dalam laporannya, Net Zero Tracker meneliti komitmen dan aksi nyata nol-emisi 198 negara, 706 wilayah sub-nasional, 1.186 kota dan hampir 2.000 perusahaan yang terdaftar di bursa saham. Wilayah sub-nasional mengacu pada daerah-daerah administratif yang lebih kecil daripada negara secara keseluruhan. Bisa berupa negara bagian, provinsi, kabupaten, kota, atau bahkan wilayah adat.

Net Zero Tracker menemukan meski sudah 1.750 dari lebih dari 4.000 entitas sudah resmi menetapkan target nol-emisi, hampir 1.700 entitas belum menetapkan target apa pun. Sementara, kurang dari 60 persen perusahaan yang terdaftar yang sudah menetapkan target nol-emisi, naik 23 persen dibanding tahun lalu, lonjakan terjadi di Asia.

Jumlah perusahaan yang belum menetapkan target nol-emisi turun dari 734 menjadi 495. Termasuk perusahaan mobil listrik Telsa dan BYD, perusahaan Jepang Nintendo dan perusahaan finansial Berkshire Hathaway.

Laporan itu merujuk Kosta Rika, Volvo dan perusahaan induk Google yakni Alphabet sebagai contoh "praktik baik" dalam mengimplementasikan janji nol-emisi. Namun hanya 5 persen wilayah, kota dan perusahaan yang memenuhi kriteria janji nol-emisi "yang kuat" termasuk dengan merinci rencana untuk menyingkirkan bahan bakar fosil.

Hampir setengah wilayah, kota dan perusahaan gagal menetapkan target gas rumah kaca non-CO2 seperti metana. Banyak perusahaan yang gagal menghitung emisi dari seluruh rantai pasokannya atau mengklasifikasi seberapa besar mereka mengandalkan offset carbon untuk memenuhi target mereka..

Net Zero Tracker mengatakan 148 negara yang mencakup 88 persen total populasi dunia memiliki komitmen nol-emisi. Koalisi peneliti itu menyimpulkan teknologi yang ada saat ini meningkatkan ambisi iklim tiga kali lipat dan kontribusi nasional (NDC) yang akan diajukan ke PBB harus merinci bagaimana negara-negara mencapai target mereka.

"Terdapat sejumlah kemajuan yang baik, tapi kami membutuhkan lebih banyak lagi," kata mantan menteri lingkungan Kanada yang kini menjabat sebagai ketua kelompok pakar komitmen nol-emisi PBB Catherine McKenna.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement