REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bea Cukai Tanjung Emas terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha melalui program Customs Visit Customer (CVC). CVC kali ini dilakukan dengan mengunjungi dua perusahaan strategis di Kabupaten Semarang, yaitu PT Bina Guna Kimia dan PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI).
Kunjungan pertama dilakukan pada Selasa, 17 Desember 2024, ke PT Bina Guna Kimia di Pringapus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi fasilitas kepabeanan sekaligus membahas pemanfaatan layanan multimoda dalam distribusi barang ekspor.
Dalam diskusi tersebut, PT Bina Guna Kimia menjelaskan keberhasilan mereka menekan biaya logistik hingga 20 persen dengan memanfaatkan kombinasi transportasi truk dan kereta api.
Meski demikian, perusahaan mengungkapkan tantangan awal dalam penerapan multimoda, seperti keterlambatan pengiriman kargo, yang berhasil diatasi melalui koordinasi erat antara perusahaan, penyedia jasa transportasi, dan Bea Cukai.
"Kami ingin memastikan bahwa layanan multimoda ini dapat diakses lebih luas oleh pelaku usaha lain di wilayah Semarang. Hal ini penting untuk meningkatkan efisiensi distribusi barang sekaligus daya saing dunia usaha," ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Tri Utomo Hendro Wibowo.
Keesokan harinya, Rabu, 18 Desember 2024, Bea Cukai Tanjung Emas melanjutkan kunjungan ke PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI), produsen komponen otomotif untuk pasar ekspor. Kunjungan ini difokuskan pada evaluasi kendala operasional, seperti ketergantungan pada dokumen fisik dalam proses logistik berikat, yang memperpanjang waktu pengiriman.
Dalam diskusi bersama Presiden Direktur PT SAMI, Koki Iwamoto, dan tim manajemen, Bea Cukai menawarkan solusi inovatif, termasuk layanan ekspor 24 jam untuk kategori tertentu, pengembangan sistem auto-gate berbasis digital, serta konsolidasi jaringan logistik pelabuhan untuk mempercepat proses pengiriman.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang efisien dan responsif guna mendukung kelancaran ekspor, sehingga pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis mereka," tegas Tri Utomo.
Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan integritas dalam hubungan kerja, dengan menegaskan penerapan prinsip anti-gratifikasi sebagai langkah konkret dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat dan kompetitif.
Kegiatan ini mencerminkan peran Bea Cukai sebagai mitra strategis pelaku usaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui fasilitasi perdagangan dan peningkatan efisiensi logistik.
"Dengan sinergi yang terjalin erat, kami optimistis bahwa tantangan operasional dapat diminimalkan, dan pelaku usaha dapat terus berkembang serta berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia," tutup Tri Utomo.