Jumat 10 Jan 2025 21:50 WIB

Kutai Timur, Hidden Gem Investment..

Dewasa ini daerah memerlukan promosi yang menjual untuk mengembangkan potensi daerah.

Sejumlah anak menarikan tarian adat dalam festival budaya Wehea di Kampung Nehas Lias Binng, Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Foto: ANTARAFOTO
Sejumlah anak menarikan tarian adat dalam festival budaya Wehea di Kampung Nehas Lias Binng, Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Oleh : Sampor Ali, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta  

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Marketing is about values. It’s a complicated and noisy world, and we’re not going to get a chance to get people to remember much about us. No company is. So we have to be really clear about what we want them to know about us." (Steve Jobs)

Kutai Timur dikenal sebagai salah satu daerah dengan produksi kelapa sawit terbesar di Indonesia. Kurang maksimalnya investasi yang masuk ke Kutai Timur berdampak langsung pada rendahnya penyerapan tenaga kerja lokal, sehingga potensi ekonomi daerah yang seharusnya mampu mendukung kesejahteraan masyarakat belum dapat dioptimalkan. Kondisi ini menciptakan kesenjangan antara potensi sumber daya alam yang melimpah dengan manfaat nyata bagi masyarakat setempat, yang seharusnya dapat diatasi melalui strategi investasi yang lebih inklusif dan berorientasi pada pembangunan lapangan kerja.

 

Potensi Kutai Timur

Kabupaten Kutai Timur memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan data BPS, pada Tahun 2023, luas perkebunan kelapa sawit di Kutai Timur mencapai 529.586 hektare, dengan produksi mencapai 7,759 juta ton. Selain itu, terdapat 38 pabrik pengolahan kelapa sawit yang tersebar di 12 kecamatan, dengan kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) terpasang sebesar 2.082 ton per jam dan kapasitas terpakai sebesar 1.911,32 ton per jam.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong hilirisasi industri kelapa sawit, termasuk pengembangan produk turunan seperti minyak goreng dan biodiesel, guna meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat. Sekitar 30 persen dari perkebunan sawit merupakan perkebunan mandiri milik masyarakat, ini menunjukkan peran penting sektor perkebunan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan luas perkebunan yang terus berkembang, Kutai Timur menjadi salah satu pusat produksi kelapa sawit utama di Indonesia.

Selain sektor ekonomi, potensi pariwisata Kutai Timur juga patut diunggulkan. Dengan kekayaan alam yang luar biasa, seperti Hutan Lindung Wehea, Taman Nasional Kutai, wisata penangkaran buaya dan pantai-pantai eksotis di pesisir. Dapat dipastikan Kutai Timur memiliki daya tarik yang besar bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Keanekaragaman budaya lokal dari berbagai suku, seperti Dayak dan Kutai, juga menjadi aset penting yang memperkaya sektor pariwisata dan mendukung promosi budaya.

Diferensiasi Kutai Timur

Kutai Timur, sebagai salah satu kabupaten di Kalimantan Timur, memiliki pendekatan unik dalam memasarkan potensi daerahnya yaitu dengan memanfaatkan sumber daya alam, budaya, dan posisi strategisnya. Diferensiasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terlihat pada pengembangan berbagai sektor unggulan yang dirancang untuk menarik investasi sekaligus mempromosikan identitas daerah, yaitu dengan cara pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, diversifikasi ekonomi melalui pertanian dan perikanan, pariwisata dan kearifan lokal, digitalisasi dan promosi global.

Pemerintah daerah menonjolkan pendekatan berkelanjutan dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam, seperti pengelolaan kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). KEK ini dirancang untuk mengintegrasikan sektor industri, logistik, dan perdagangan internasional, menjadikannya pusat ekonomi strategis di Kalimantan Timur.

Selain sektor tambang, Kutai Timur juga menonjolkan potensi pertanian dan perikanan seperti kelapa sawit, kakao, dan hasil perikanan yang menjadi andalan ekspor. Selain itu, Kutai Timur juga menawarkan wisata alam seperti Taman Nasional Kutai yang kaya dengan flora dan fauna endemik, serta wisata budaya melalui tradisi suku Dayak dan seni lokal.

Peningkatan infrastruktur pariwisata, seperti akses jalan dan fasilitas pendukung, memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan potensi daerah, baik melalui media sosial maupun platform investasi menunjukkan diferensiasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kutai Timur.

Branding Daerah

Dewasa ini daerah memerlukan promosi yang menjual untuk mengembangkan potensi daerahnya masing-masing, sehingga branding suatu daerah sangat diperlukan dalam proses promosi tersebut. Branding daerah merupakan strategi penting dalam meningkatkan daya saing, menarik investasi, dan memperkuat identitas lokal.

Beberapa alasan mengapa branding daerah menjadi kebutuhan mendesak adalah, Pertama, meningkatkan daya daing global dan lokal. Dengan semakin terhubungnya dunia, daerah-daerah di Indonesia bersaing tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Branding yang kuat membantu sebuah daerah membangun citra positif yang membedakannya dari wilayah lain, baik dalam pariwisata, investasi, maupun produk lokal.

Kedua adalah menarik Investasi dan Pariwisata. Branding yang baik memberikan gambaran tentang potensi ekonomi, infrastruktur, dan stabilitas sebuah daerah. Hal ini menarik minat investor domestik dan internasional. Selain itu, daerah dengan branding pariwisata yang kuat dapat menarik lebih banyak wisatawan, menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Ketiga adalah memperkuat Identitas dan budaya lokal. Branding daerah membantu menjaga dan mempromosikan keunikan budaya, tradisi, dan warisan lokal. Dengan memanfaatkan elemen-elemen khas daerah, branding dapat menciptakan rasa bangga masyarakat terhadap identitas lokal mereka. Keempat, Meningkatkan kepercayaan dan loyalitas. Citra yang positif melalui branding memberikan kepercayaan kepada publik, termasuk pelaku usaha, wisatawan, dan penduduk lokal. Daerah yang sukses membangun brand cenderung mendapatkan loyalitas dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

Terakhir, kelima adalah mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan branding yang terarah, daerah dapat mempromosikan sektor-sektor prioritas seperti ekonomi kreatif, agribisnis, atau industri hijau. Ini mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, sejalan dengan agenda global seperti SDGs.

Mengutip pernyataan Steve Jobs diatas, branding daerah bukan hanya soal logo atau slogan, tetapi bagaimana daerah tersebut mengelola persepsi, membangun reputasi, dan menawarkan pengalaman unik yang relevan bagi berbagai pemangku kepentingan. Dalam kontek Kutai Timur, kampanye branding perlu dilakukan untuk menarik minat pelaku usaha domestik dan asing, menonjolkan Kutai Timur sebagai destinasi investasi dan wisata yang berkelanjutan

Jika Gen milenial dan Gen Z melakukan healing pada hidden Gem berupa tempat kuliner dan wisata, maka Kutai Timur merupakan hidden gem bagi para investor untuk meng-healing-kan (baca: menginvestasikan) modal mereka.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement