Sabtu 15 Feb 2025 14:26 WIB

KAI Rilis Layanan Kereta Api Perintis di Aceh Bertarif Rp 2000

Pada Januari 2025, KA Cut Meutia melayani 5.018 penumpang.

Kereta Rel Diesel (KRD) Cut Meutia yang telah beroperasi sebagai kereta perintis melayani rute Stasiun (St) Krueng Geukueh – St. Bungkaih  – St. Krueng Mane, yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe – Bireuen.
Foto: Dok Istimewa
Kereta Rel Diesel (KRD) Cut Meutia yang telah beroperasi sebagai kereta perintis melayani rute Stasiun (St) Krueng Geukueh – St. Bungkaih – St. Krueng Mane, yang merupakan bagian dari jalur kereta api lintas Lhokseumawe – Bireuen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT KAI menghadirkan layanan transportasi Public Service Obligation (PSO) di Aceh yaitu Kereta Api Perintis Cut Meutia dengan tarif Rp 2.000 per perjalanan. Vice President  Relations KAI Anne Purba menyampaikan layanan ini bertujuan untuk memberikan akses transportasi yang lebih mudah bagi masyarakat khususnya di wilayah Aceh. 

“KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan dan aksesibilitas bagi masyarakat melalui layanan KA PSO. Dengan tarif yang sangat terjangkau, kami berharap layanan ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal,” ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga

Sepanjang 2024, ucap Anne, layanan KA Cut Meutia telah melayani total 52.950 penumpang. Sementara itu, pada Januari 2025, KA Cut Meutia telah melayani 5.018 penumpang yang menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap layanan kereta api ini.

"Menariknya, pada Februari 2024 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai angka tertinggi yaitu 4.454 orang," lanjut Anne. 

Anne menyampaikan hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang KA Cut Meutia pada bulan yang sama, yang mencapai 10.190 penumpang. Korelasi ini menunjukkan peran penting KA Cut Meutia dalam mendukung sektor pariwisata di Aceh. Anne menyampaikan KA Cut Meutia melayani delapan perjalanan per hari (4 perjalanan pulang pergi/PP) pada 2025. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement