Jumat 02 May 2025 08:22 WIB

Hardiknas 2025: Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Pemerintah berkomitmen wujudkan pendidikan bermutu untuk semua.

Guru dan siswa SD Negeri Alue Siron melakukan aktivitas belajar.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Guru dan siswa SD Negeri Alue Siron melakukan aktivitas belajar.

Oleh : Muhammad Muchlas Rowi*

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pesan penting yang bisa kita tangkap dan refleksikan dari ajang Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah yang digelar Senin-Rabu (28-30 April 2025) kemarin di Kota Depok, Jawa Barat.

Pertama, ini adalah kali pertama dalam lima tahun terakhir seluruh pemangku kepentingan pendidikan—baik pusat maupun daerah—berkumpul dan melakukan konsolidasi menyeluruh. Acaranya tak begitu formal, tapi mencerminkan kesadaran kolektif bahwa pendidikan memerlukan penyelarasan arah dan langkah dari seluruh elemen bangsa.

Kedua, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyadari sepenuhnya tanggung jawab yang tengah diembannya. Dengan membaca ulang data dan kondisi nyata pendidikan hari ini—mulai dari kesenjangan akses hingga kualitas pembelajaran—Ia mengajak kita semua untuk memandang pendidikan bukan cuma sebagai program kerja, melainkan sebagai mandat peradaban.

"Pendidikan bermutu untuk semua," ucap Abdul Mu’ti, bukan sebagai slogan, tetapi sebagai janji yang harus ditepati.

Dari keseluruhan pesan yang beliau sampaikan, kita dapat menarik satu garis reflektif: bahwa pendidikan Indonesia hari ini dapat dilihat melalui dua dimensi utama. Dimensi konservatif, yang menjaga dan merawat nilai-nilai luhur serta identitas bangsa. Dan dimensi progresif, yang menjawab tantangan zaman dan menyiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang terus berubah.

Merawat Amanat Sejarah

Pendidikan di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam sejarah dan nilai-nilai luhur kebangsaan. Ia bukan sekadar layanan administratif, melainkan hak asasi setiap anak bangsa, sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 dan ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Pendidikan adalah wujud janji negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Masuk dalam Asta Cita pembangunan nasional, pendidikan menjadi instrumen utama dalam penguatan sumber daya manusia, perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Ini bukan sekadar angka dalam dokumen negara, tapi arah kebijakan yang berlandaskan moral dan keadilan sosial.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Yuk pilih satu aja! Yang mana ya aplikasi mobile banking syariah terbaik menurut kamu?

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement