REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS - Tim gabungan yang terdiri dari Bea Cukai Bengkalis, Kanwil Bea Cukai Riau dan Subdit IV Dittipid Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan upaya pemasukan narkotika berjenis metamfetamina atau sabu sebanyak 20 kilogram di Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Ahad (20/7/2025).
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Bengkalis, Ariyadi Permana Hamdani mengatakan penindakan bermula dari adanya informasi masyarakat yang diterima Bea Cukai terkait upaya pemasukan narkotika berjenis sabu dari Malaysia menggunakan jalur laut pada Sabtu (19/7/2025) pukul 08.00 WIB.
Atas informasi tersebut, Bea Cukai membentuk tim joint operasi dengan Subdit IV Dittipid Narkoba Bareskrim Polri. Kemudian, dilakukan analisa informasi terkait rencana operasi penindakan di Kantor Bantu Bea Cukai Pakning yang dikelola Bea Cukai Bengkalis.
Selanjutnya, tim melakukan profiling dan surveillance target pada pukul 10.00 WIB yang berada di sekitar desa Bukit Batu-Sepahat, Kabupaten Bengkalis, hingga Ahad (20/7/2025) pukul 02.00 WIB dini hari.
Setelah melakukan pengintaian, tim gabungan berhasil mengamankan terduga tersangka berinisial BLH dan saksi berinisial AF. Tim juga mengamankan sabu sebanyak 20 bungkus di dalam dua tas ransel berwarna hitam merek Zhyang di Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis.
Dari hasil pemeriksaan, BLH bertugas sebagai kurir yang diperintahkan oleh ENJEL untuk mengambil narkotika tersebut di daerah Pantai Bengkalis. Sementara itu, AF diajak oleh BLH untuk menjalakan aksi pengambilan narkotika di Sepahat, Kabupaten Bengkalis.
Ariyadi menegaskan Bea Cukai Bengkalis berperan aktif dan bersinergi dengan aparat penegak hukum, instansi terkait, dan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat dari peredaran barang-barang ilegal ataupun berbagai tindakan penyelundupan yang masuk/keluar dari/ke Indonesia.
“Kegiatan penindakan atas penyelundupan sabu ini merupakan bentuk komitmen dan aksi nyata Bea Cukai Bengkalis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai community protector untuk menjaga masyarakat dari barang-barang ilegal khususnya narkotika, psikotropika dan prekursor yang membahayakan dan mengancam masa depan generasi bangsa,” kata Ariyadi.
