Kamis 21 Aug 2025 18:45 WIB

Kali Sunter Berbusa, Ini Penyebabnya

Identifikasi sumber pencemar di sekitar Situ Ria Rio sedang dilakukan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
Warga melihat Kali Sunter, Jakarta Utara, yang berbusa akibat pencemaran, Selasa (19/8/2025).
Foto: Dinas LH Provinsi DKI Jakarta
Warga melihat Kali Sunter, Jakarta Utara, yang berbusa akibat pencemaran, Selasa (19/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kali Sunter di Jakarta Utara tercemar hingga berbusa dalam beberapa hari terakhir. Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Jakarta memastikan busa akibat pencemaran itu berasal dari Situ Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur.

Kepala Dinas LH Provinsi Jakarta Asep Kuswanto menjelaskan, busa muncul ketika pompa di Rumah Pompa Polder Pulomas 1 dan 2 dinyalakan untuk mengosongkan air situ.

Debit air yang tinggi memicu turbulensi sehingga busa meluap hingga ke Kali Sunter. “Hasil pemeriksaan awal menunjukkan kualitas air situ sudah tercemar oleh kandungan organik dan surfaktan,” kata Asep, Kamis (21/8/2025).

Dinas LH langsung menindaklanjuti fenomena itu dengan dua langkah utama. Pertama, memasang kubus apung di hilir outlet pompa untuk mencegah penyebaran busa lebih luas.

Kedua, melakukan penyemprotan menggunakan metode high pressure spraying dengan tekanan 7–9 bar. Koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan pengelola rumah pompa juga diperkuat agar respons cepat bisa dilakukan setiap kali pompa beroperasi.

Selain penanganan darurat, identifikasi sumber pencemar di sekitar Situ Ria Rio juga tengah berjalan. Untuk jangka panjang, pemulihan kualitas air akan dilakukan bersama PT Jakarta Propertindo, mencakup metode fisik maupun biologis untuk mengurai polutan organik dan surfaktan.

“Langkah yang kami ambil bukan hanya penanganan sesaat, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas air di Jakarta,” ujar Asep.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement