MOGADISHU--Milisi Islam Somalia, Al Shebab mengancam akan melancarkan serangan bunuh diri terhadap pasukan pemerintah dan tentara perdamaian Afrika setelah menyatakan salah seorang pemimpin mereka jadi sasaran serangan terhadap sebuah masjid. Sementara sumber-sumber dokter dan para saksi mata mengatakan jumlah korban tewas akibat dua ledakan di sebuah masjid di Mogadishu, Sabtu meningkat menjadi 32 orang, milisi Shebab mendesak para pendukungnya untuk berkorban menanggapi aksi itu.
"Warga Muslim Somalia harus memerangi pasukan pendudukan Uni Afrika dengan menggunakan segala cara yang ada, termasuk serangan-serangan bunuh diri," kata Fu'ad Shongole, kepala mobilisasi Shebab.
"Pergi ke kompleks-kompleks mereka dan melakukan segala pengorbanan yang diperlukan untuk memerangi pasukan pendudukan ini," katanya di Radio Somalia Weyn.
Penyebab pasti ledakan-ledakan yang menghantam sebuah masjid di disrik pasar Bakara, Mogadishu Sabtu itu tetap misteri. Walaupun pemerintah menyebutnya satu "aksi biadab", Shebab mengatakan bahwa Shongole, yang berada di gedung itu saat tersebut, jadi sasaran. "Ini adalah tindakan terorisme yang dilancarkan tentara yang disewa apa yang pemerintah Somalia itu," kata seorang juru bicara yang kelompok itu Sheikh Ali Mohamud Rage.
Jumlah korban tewas akibat dua ledakan itu kini paling tidak 32 orang dan mungkin akan bertambah, kata sumber-sumber medis dan seorang saksi mata, Ahad. Ali Muse, kepala dinas ambulans Mogadishu, yang sebelumnya menyebut jumlah korban tewas 25 orang, mengemukakan kepada AFP lima orang tewas akibat luka-luka mereka Sabtu malam. "Saya kira jumlah korban tewas akan bertambah karena beberapa orang yang cedera masih berada dalam kondisi kritis," katanya.
Dua orang lagi tewas skibat cedera yang mereka alami Sabtu malam di bagian lain kota itu, kata Hussein Yusuf, seorang penduduk Mogadishu. Pemerintah peralihan Somalia yang lemah, yang menguasai sebagian kecil kota Mogadishu kendatipun kehadiran pasukan perdamsian Uni Afrika, mengecam ledakan-ledakan itu. "Serangan ini adalah salah satu dari aksi-aksi biadab di negara ini,"kata Menteri Informasi Dahir Mohamoud Gele kepada wartawan, Minggu.
"Tempat-tempat ibadah di Somalia tidak biasa jadi sasaran serangan. Kami mengutuk keras serangan yang menewaskan banyak warga sipil," kataya. "Taktik seperti ini adalah baru dan dibawa dari luar negara ini."
Ledakan-ledakan biasa terjadi di Mogadishu tetapi serangan Sabtu itu adalah yang terburuk sejak satu serangan bunuh diri di sebuah hotel Desember lalu menewaskan 57 orang, termasuk beberapa menteri pemerintah. Serangan Desember itu memicu kecaman internasional karena ditujukan pada satu acara wisuda mahasiswa kedoktersn. Shebab membantah bertanggungung jawab atas serangan itu tetapi diduga luas kelompok itu berada dibelakang aksi itu.
Shebab, yang para pemimpin mereka mengumumkan kesetiaan pada jaringan Al Qaida pimpinan Osama bin Laden, memerangi pemerintah yang rapuh itu dan sekutu Uni Afrikanya bersama dengan Hezb al Islam, satu kelompok Islam yang lebih kecil.