Sabtu 31 Jul 2010 08:44 WIB

Riedl: Laga Amal Bukan Ajang Seleksi

Alfred Riedl
Alfred Riedl

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, mengaku tidak akan melakukan 'penyaringan' terhadap pemain keturunan yang bakal tampil dalam laga amal di Malang dan Surabaya, pekan depan.

Laga amal yang menghadirkan sejumlah pemain keturunan ini diselenggarakan Goal.com Indonesia sebagai tribute kepada dua tokoh sepakbola di Jawa Timur, Acub Zainal dan Rusdy Bahalwan.

Saat mengumumkan nama 22 pemain pelatnas timnas senior, tiga pemain keturunan, Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, dan Alessandro Trabucco tampak hadir. Selain pemain keturunan, sejumlah pemain hasil polling masyarakat sepakbola juga akan ambil bagian.

“Laga amal adalah laga amal. Itu bukan ajang menyeleksi pemain untuk masuk pelatnas tim nasional. Saya dan Wolfgang Pikal tetap akan datang ke sana, tapi kami tidak melakukan pemantauan,” ujar Riedl dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (30/7).

Sementara itu, ketua Badan Tim Nasional, Iman Arif, mengatakan, kendati berstatus pemain keturunan yang berlaga di kompetisi Eropa, tidak menjamin bakal otomatis masuk timnas. Mereka tetap harus mengikuti seleksi lebih dulu.

“Jika pemain lokal lebih berkualitas, buat apa pemain luar. Kriteria teknis yang berhubungan dengan kemampuan pemain ditentukan oleh Riedl,'' jelas Iman. ''Semuanya tetap harus melalui penyaringan, sebab kami tetap menjalankan pembinaan pemain muda untuk kelangsungan tim nasional.''

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
sumber : Goal.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement