REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Satu lagi orang kaya Asia berniat membeli klub Liga Primer Inggris: Ahasan Ali Syed. Ali, pria kelahiran Hyderabad 36 tahun silam, dikabarkan tengah melakukan penjajakan untuk memiliki klub Blackburn Rovers.
Pendiri dan Presiden Western Gulf Advisory (WGA), sebuah perusahaan investasi bermarkas di Bahrain-Swiss, ini telah melakukan pendekatan formal kepada penasehat klub, Rothschild. Ali mencermati peluang membeli klub, membayar utang klub, serta berinvestasi terhadap staf, akademi, dan infrastruktur lain.
WGA disebut-sebut memiliki aset sebesar 8 miliar pounds (sekitar 114 triliun) di bawah pengawasan mereka. Baru-baru ini WGA mengambil 50 persen saham developer asal Irlandia, McCabe, dalam sebuah kesepakatan investasi yang diperkirakan seharga 300 juta pounds (sekitar Rp 48 miliar).
Ali adalah pewaris tunggal bisnis keluarga yang kekayaannya berasal dari East India Company. Ia belajar di London School of Economics dan merupakan pengacara berkualitas. Ali menggelar sejumlah pacuan kuda di Bahrain. Ia membagi waktunya antara Bahrain dan Swiss.
Ali mengajukan penawaran menggunakan dana keluarga melalui perusahaan untuk mengambil alih Blackburn. Klub bermarkas di Edwood Park ini dipilih karena potensi berkembang yang cukup besar.
Ali sebelumnya dikabarkan pernah mendekati klub yang lebih tersohor seperti Liverpool. Namun ia mempertimbangkan bahwa Blackburn lebih cocok dengan model investasi WGA yang fokus terhadap bisnis yang dijalankan dengan baik dan bertindak sebagai partner investasi.
Rothschilds, bank investasi, telah mengabarkan kepada pengurus klub tentang ketertarikan Ali. Mereka mengerti dan tertarik dengan pendekatan pengusaha India tersebut. Ali berusaha mencapai kesepakatan bulan ini dan menyelesaikan penjualan pada September mendatang.
Blackburn dibeli oleh pengusaha Jack Walker pada 1992. Di tangan Walker, Blackburn menjadi juara Liga Primer musim 1995/1995. Setelah wafat pada 2000, ahli waris Walker mengambil alih. Sayang investasi besar membuat mereka kewalahan. Dalam dua tahun mereka telah menawarkan Blackburn kepada pihak yang berniat membeli.
Awal musim panas ini, seorang pengusaha India lainnya, Saurin Shah, memberi tanda ingin membeli Blackburn dengan penawaran 25 juta pounds (sekitar 356 miliar). Shah diharapkan menyelesaikan kesepakatan pada pertengahan Juli. Namun kesepakatan yang diharapkan urung tercapai. Ini membuka pintu bagi Ali untuk membeli Blackburn.
Ali akan menggunakan dana WGA untuk menyelesaikan pengambilalihan klub, melunasi utang sebesar 20 juta pounds (sekitar 284,5 miliar), serta menawarkan dana kepada ahli waris Walker untuk membeli saham mereka. Masih ada komitmen mengucurkan uang sebesar 300 juta pounds (sekitar Rp 4,2 triliun) untuk jangka panjang.
Uang sebesar itu kemungkinan akan mengangkat posisi Blackburn yang musim lalu hanya berada di posisi 10 klasemen. Namun Ali tidak akan mengikuti jejak Manchester City dengan membeli sejumlah pemain bintang. Terkait kabar ini, pihak klub menolak berkomentar dengan mengatakan urusan ini ada di tangan Rothschilds.