REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Senin sore, melemah meski tekanannnya sedikit berkurang dibanding pada perdagangan sesi pertama.Rupiah ditransaksikan pada kisaran 8.977/8.987 per dolar AS, turun 17 poin dari posisi penutupan akhir pekan lalu.
Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta, Senin, mengatakan, rupiah masih melemah terhadap dolar AS, sebagaimana mata uang utama Asia yang juga melemah."Namun koreksi harga terhadap rupiah terus berkurang semula turun 25 poin kemudian melemah 20 poin dan pada penutupan pasar turun hanya 17 poin," katanya.
Menurut Irfan berkurangnya tekanan pasar karena pelaku menjelang penutupan cenderung hati-hati bermain di pasar.Pelaku pasar lebih cenderung memperhatikan pidato presiden mengenai anggaran pendapatan belanja Negara yang diumumkan pemerintah tadi siang.
Ia mengatakan, berkurangnya tekanan pasar mengakibatkan pelaku makin yakin bahwa ekonomi nasional masih tetap tumbuh dengan baik sebagaimana yang diinginkan pemerintah.Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2010 berdasarkan asumsi Makro Rancangan Angararan Pendapatan dan Belanja Negara 5,8 persen (2010), sedangkan pertumbuhan ekonomi pada 2011 ditargetkan mencapai 6,3 persen.
Makin besar pertumbuhan ekonomi itu maka pada gilirannya akan memicu pendapatan masyarakat menjadi lebih baik.Dia menambahkan koreksi harga yang terus menurun, akan mendorong pelaku optimis rupiah masih berada dikisaran sempit antara 8.980/9.000 per dolar."Kami optimis rupiah masih dibawah angka 9.000 per dolar, meski koreksi harga masih berlanjut," katanya.