REPUBLIKA.CO.ID, SOLO—Kementerian Perhubungan mengakui, layanan KA terutama kelas ekonomi sampai saat ini belum memadai. “Kelas ekonomi masih berdesak-desakan, “ kata Wakil Menteri Perhubungan RI, Bambang Susantono ketika melakukan pengecekan kesiapan transportasi di Stasiun Jebres, Solo, Selasa (14/9). Itu sebabnya, pihaknya akan secepatnya mangadopsi managemen tiket KA Bisnis dan Eksekutif dalam pengelolaan KA ekonomi, termasuk penambahan fasilitas seperti AC dan toilet.
Managemen KA bisnis dan Eksekutif khususnya untuk tiket, ujarnya, sudah cukup baik sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang. “Kita akan prioritaskan managemen arus penumpang, dengan menyeimbangkan total penumpang dengan kapasitas masuk KA ekonomi," ujarnya. Tidak menutup kemungkinan, Bambang mengatakan, ke depan, tiket KA ekonomi juga akan dijual melalui agen.
Diakuinya, kapasitas KA ekonomi selalu tidak menentu. Perubahan jumlah penumpang bisa terjadi setiap jam tergantung kondisi di lapangan. Karena itu, kepastian /system ticketing/ seperti pada KA bisnis dan Eksekutif diperlukan. “Kepastian kapan penumpang harus naik itu menjadi penting. Selama ini penumpang datang di stasiun lebih awal, tanpa tahu harus naik apa, kapan naiknya, “ ujarnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Jebres, Sunaryo mengatakan antusiasme pemudik dengan KA memang cukup tinggi, terbukti dengan terjadinya lonjakan penumpang KA pada arus balik. PAda Senin (12/9) sore, disebutkannya, sekitar 1800 penumpang diberangkatkan untuk tujuan ke arah barat (Jakarta-Bandung). “Kita operasikan KA tambahan Lebaran untuk arus mudik hingga 19 September. Kalau ada lonjakan lagi, kita akan operasikan kereta komunitas, “ terangnya.