Jumat 01 Oct 2010 02:39 WIB

Rakyat Jerman Mengaku Imigran Muslim Hanya Beban

Muslim di Jerman (Ilustrasi)
Muslim di Jerman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN-- Dalam sebuah poling di Jerman yang dipublikasikan pada Kamis (30/9) mengungkapkan bahwa lebih dari setengah rakyat Jerman melihat imigran muslim yang berada di negaranya tidak lebih hanya sebagai beban.

Merujuk pada jajak pendapat yang dilakukan Allensbach seperti dilansir The Financial Time, sekitar 55 persen mengungkapkan bahwa imigran muslim "memiliki biaya yang jauh lebih mahal, baik secara ekonomi dan sosial ketimbang yang dihasilkan secara ekonomi."

Hanya seperlima saja yang percaya bahwa imigran muslim lebih menghasilkan sesuatu ketimbang memberikan beban. Skeptisisme begitu sangat kuat dan telah lebih dulu ada di wilayah bekas Jerman timur itu, dimana 74 persen responden melihat muslim seperti membebani bangsa Jerman. Bahkan di bekas wilayah Jerman Timur, sebanyak 50 persen.

Selain itu, lebih dari sepertiga rakyat percaya bahwa Jerman memang akan menjadi 'secara rata-rata bodoh' karena imigran, seperti mantan anggota dewan Bank Jerman Bundesbank Thilo Sarrazin karena klaim kontroversialnya. Banyak responden mengatakan imigran banyak yang berpendidikan rendah dan memiliki lebih banyak anak. Dan kebanyakan mantan pekerja di bekas wilayah Jerman timur.

 

Sementara, sekitar 37 persen rakyat Jerman percaya bahwa kondisi tersebut akan menjadi kasus, jika dibandingkan dengan 33 persen yang menolak proposisi tersebut. Sarrazin, yang memicu perdebatan kontroversial tentang imigran bulan lalu, dan dalam proses kehilangan pekerjaan, telah menyatakan antara lain bahwa banyak muslim tidak ingin mengintegrasikan dengan masyarakat Jerman dan, secara keseluruhan, membuat negara ini bodoh.

Sekitar 60 persen responden jajak pendapat percaya Sarrazin pada umumnya benar, sementara hanya 13 persen menolak tesisnya sama sekali.

sumber : The Local Germany
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement