REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal kekalahan timnas Indonesia melawan Uruguay dengan skor 1-7 dalam laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno, pekan lalu. Presiden meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemain timnas jangan disalahkan atas kekalahan itu.
Uniknya, Presiden SBY menyampaikan hal itu di sela pertemuan dengan peserta program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/10). Presiden menyinggung timnas ketika memaparkan pentingnya mencari peluang di tengah tantangan. "Kalau lihat ancaman sibuk dengan ancaman, kita lupa ada opportunity," kata Presiden SBY.
Menurut Presiden SBY, di menit-menit terakhir menjelang akhir pertandingan, timnas tetap melakukan tusukan ke jantung pertahanan Uruguay, meski sudah tertinggal 1-7. Itu merupakan upaya finding opportunity.
"Uruguay posisi empat dunia, di Piala Dunia juara keempat. Indonesia sekarang ranking 131, beda kelasnya. Jangan salahkan PSSI, pemain kita, sudah berusaha keras," kilah Presiden SBY.
Presiden SBY pun bersyukur timnas bisa memasukkan satu gol. Bahkan kala itu ia bertepuk tangan sambil berdiri.
Presiden SBY mengatakan, menghadapi Uruguay sebenarnya perlu pertahanan sekuat mungkin agar tidak kebobolan gol berkali-kali. Oleh karenanya, jelas dia, striker tidak perlu terlalu banyak. Dalam menghadapi ancaman, pemain harus terus berjaga-jaga. Presiden lantas melontarkan keyakinannya bahwa timnas bisa berprestasi di level ASEAN.