REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Satria Muda (SM) Britama nyaris menjadi tim pertama yang memberikan kekalahan pertama bagi pimpinan klasemen ASEAN Basketball League (ABL), Philippine Patriots. Sayang, keunggulan sepanjang tiga kuarter gagal dipertahankan di lima menit akhir pertandingan. Akibat stamina yang menurun, SM Britama harus mengakui keunggulan Patriots 69-75 di Ynares Arena, Pasig City, Manila, Sabtu malam (30/10).
Berstatus kuda hitam di game ini, SM Britama mengejutkan tuan rumah dengan permainan menawan. Anak asuh pelatih Octaviarro ‘Ocky’ Romely Tamtelahitu mengandalkan tembakan jarak jauh untuk mendulang angka. Upaya ini membuahkan hasil tatkala lima tembakan tiga angka melesak mulus untuk membawa SM Britama unggul 22-17 di akhir kuarter pertama.
Pertarungan sengit kembali terjadi di kuarter kedua. Kedua tim silih berganti memasukkan poin. Hingga dua menit sebelum jeda halftime, kedua tim hanya terpaut satu angka. Mengandalkan serangan balik cepat, SM Britama mampu memanfaatkan dua menit untuk melejit dengan memimpin 45-36 di halftime.
Semangat untuk meraih kemenangan masih terlihat di awal kuarter ketiga. Masih mengandalkan starter Mario Wuysang, Marcus Morrison, Antoine Gerrard Broxsie, Celadon Camaso, dan Francis Adriano, SM Britama berupaya mempertahankan keunggulan. Patriots sempat mendekat di kedudukan 44-46 namun wakil Indonesia kembali menjauh untuk menutup kuarter akhir dengan keunggulan 59-53.
Strategi Louie Alas, pelatih Patriots, terbayar di kuarter akhir. Rotasi pemain yang dilakukan untuk menguras tenaga para pemain SM Britama berhasil. Di kuarter empat, akurasi para pemain SM Britama terus menurun. Akibatnya, Patriots perlahan namun pasti mendekat. Hingga empat menit sebelum game usai, kedudukan masih 63-63. Lawan yang lebih bugar memanfaatkan sisa waktu dengan baik untuk menutup pertandingan dengan kemenangan.
Ernesto Billiones menjadi pencetak angka tertinggi Patriots dengan 20 poin. Donald Little mencetak double double, 11 poin 19 rebound. Benedict Fernandez menyumbang 12 poin dan Santiago Jr Cabatu 11 poin.
Dari SM Britama, Morrison membuat double double 35 poin 10 rebound. Sayang tidak ada pemain lain yang bisa mengimbangi permainan apik Morrison. Hanya Mario Wuysang yang mampu mencetak 13 poin. Selebihnya gagal menembus double digit.
Ocky memiliki pekerjaan rumah berat untuk meningkatkan akurasi timnya. Field goal SM Britama hanya 35 persen. Di tiga angka, akurasinya lebih buruk yaitu 28 persen. Hanya sembilan dari 32 upaya tembakan tiga angka yang berhasil masuk.
SM Britama seharusnya bisa meraih kemenangan jika mampu memaksimalkan tembakan bebas. Para pemain SM Britama membuang 11 free throw dan hanya mampu memasukkan 14 tembakan. Ini merupakan statistik yang tidak mengesankan untuk tembakan bebas.
SM Britama kemungkinan besar akan melakukan penggantian pemain asing lagi. Sebab pemain yang baru didatangkan, Robert Sanz, sepertinya jauh dari harapan tim pelatih SM Britama. Sanz hanya dimainkan kurang dari satu menit oleh Ocky yang lebih memilih menurunkan Doni Ristanto selama delapan menit.