Rabu 03 Nov 2010 02:16 WIB

Indonesia-Australia akan Tingkatkan Kerja Sama

Rep: M Ikhsan S/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia dan Australia sepakat terus meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang. Kedua negara terus mendorong kerja sama yang komprehensif dan memungkinkan pembahasan sejumlah isu ekonomi, termasuk investasi.

Itu merupakan hasil pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, di Istana Merdeka, Selasa (2/11). "Indonesia ingin menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan negara-negara di Pasifik Barat Daya. Australia dan Indonesia juga merupakan anggota G20 and APEC," kata presiden usai pertemuan.

Isu bilateral yang dibahas antara lain penegakan hukum dan keamanan; lingkungan dan perubahan iklim; ekonomi, industri, dan perdagangan; pertanian; kepemudaan dan olahraga; dan pariwisata. "Di bidang regional dan masalah internasional, kami bertukar pikiran tentang pentingnya membangun arsitektur regional yang tepat di kawasan Asia Pasifik," kata Presiden.

Dalam bidang hukum dan keamanan, kedua negara membahas kasus penyelundupan manusia. Kedua negara juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama menghadapi kejahatan transnasional yang lain, termasuk menanggulangi terorisme. .

Indonesia menyampaikan perlunya kerjasama di dalam mengatasi tumpahan minyak dari perusahaan Australia di Laut Timor. Presiden meminta masalah lingkungan bisa dicegah dan kemudian perlu mendapatkan kompensasi bagi masyarakat yang berhak menerimanya.

Dalam kesempatan sama, Gillard menegaskan, "Setelah hubungan kerja sama yang sangat kuat, maka kami mendorong kerja sama yang komprehensif memungkinkan pembahasan sejumlah isu ekonomi oleh kedua negara termasuk investasi". Menurut Gillard, pertemuan dengan Yudhoyono merupakan kesempatan langsung bicara tentang hubungan bilateral, regional, dan global.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement