REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat berusaha memperluas pantauan ke daerah-daerah di Pakistan, tempat Badan Intelijen Pusat (CIA) dapat beroperasi, kata surat kabar The Washington Post, 19 November. Mengutip pernyataan para pejabat AS dan Pakistan yang tidak disebut namanya, surat kabar itu memberitakan para pejabat AS sedang mengawasi daerah-daerah sekitar kota Quetta, Pakistan, tempat para pemimpin Taliban diduga bersembunyi.
Tetapi permintaan perluasan jangkauan itu juga memperluas perbatasan-perbatasan bagi serangan-serangan pesawat di daerah-daerah suku, kata berita itu. Pada Jumat (19/11), satu serangan pesawat AS menghancurkan sebuah kendaraan di distrik suku Waziristan Utara, Pakistan, menewaskan setidaknya tiga gerlyawan, kata para pejabat keamanan Pakistan.
AS menganggap daerah suku Pakistan itu sebagai satu pangkalan Al Qaida dan mengecam sikap Pakistan yang sejauh ini gagal melancarkan serangan darat secara besar-besaran di Waziristan Utara.
Serangan pesawat Jumat itu dilancarkan tiga hari setelah satu serangan yang sama yang menewaskan paling tidak 15 gerilyawan dan menghancurkan satu pusat pelatihan di utara Miranshah. Lebih dari 220 orang tewas di Pakistan dalam lebih 40 serangan sejak 3 September.
Tetapi surat kabar itu memberitakan Pakistan menolak permintaan itu. Pakistan hanya menyetujui tindakan-tidakan yang tidak terlalu besar, termasuk perluasan kehadiran CIA di Quetta.
"Anda mengharapkan kami membuka wilayah udara yang anda dapat gunakan" kata surat kabar itu mengutip pernyataan seorang pejabat tinggi intelijen Pakistan. "Di negara mana anda dapat lakukan hal itu?"