REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH--Salah seorang haji asal Indonesia, SH0, dari kloter 48 Solo, Jateng, dinyatakan positif terkena virus H1N1 atau flu babi dan sekarang menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit King Fahd, Madinah.
"Tetapi tidak perlu khawatir, H1N1 sekarang ini sudah bukan lagi kasus yang dianggap oleh WHO sebagai pandemik, tapi sudah dianggap sebagai common flu," kata Wakadaker Madinah Bidang Kesehatan dr Mawari Edy di Madinah, Arab Saudi, Selasa (30/11).
Edy mengungkapkan bahwa hal itu di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah. Ikut mendampingi Edy dalam jumpa pers tersebut adalah Kepala BPHI dr Subagyo dan Kepala Seksi Sanitasi dan Surveilans (Sansur) Zainal Ilyas.
SHO merupakan haji ketiga asal Indonesia yang positif terjangkiti virus H1N1. Sebelum SHO, dua haji Indonesia sudah terjangkit H1N1 yaitu ST dari embarkasi Surabaya yang kini sudah wafat dan seorang haji yang masih dirawat di RS Al Wadi Mina.
Kedua orang tersebut diduga terkena H1N1 saat berada di Mekkah. Sementara SHO merupakan pasien H1N1 pertama di Madinah.
SHO bersama jamaah haji kloter 48 SOC tiba di di Madinah, Jumat (26/11). Saat tiba, kondisi SH0 sudah lemas dan mengeluh sesak nafas maka langsung dibawa ke dokter sektor II Madinah.
Dari sektor II, SHO dibawa ke BPHI. Karena kondisi memburuk, pria berusia 56 tahun itu lalu dirujuk ke RS King Fahad.
Menurut Ketua Kloter 48 S0C Aidi Johansyah, saat berangkat haji dari tanah air SHO dalam kondisi sehat. Setelah 7 hari di Makkah, SHO mulai batuk-batuk dan kondisinya makin parah saat melakukan ibadah melontar jumroh di Mina.
"Sampai Madinah, karena kondisinya sudah lemah kita rujuk ke sektor. Jadi belum sempat masuk kamar," kata Aidi.
SH0 kini diisolasi di RS King Fahad. Ia tidak boleh mendapat kunjungan. Istri yang berangkat haji bersama SH0 dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala-gejala H1N1.
"Karena masih diisolasi tidak boleh dijenguk," kata dr Edy.
Edy memastikan telah dilakukan upaya-upaya pencegahan agar H1N1 tersebut tidak menular. Orang yang berhubungan denga SH0 telah dipantau dan akan terus dipantau selama 5 hari ke depan. Bila ditemukan gejala H1N1 maka akan segera ditangani.
Ia mengimbau jamaah agar menerapkan pola hidup bersih dan makan yang teratur. "Ini kasus pertama di Madinah dan semoga yang terakhir," harap Edy.