REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Euforia yang menjangkiti masyarakat menyusul meningkatnya penampilan tim nasional Indonesia yang melaju ke final Piala AFF 2010 dapat dipahami.
Namun, pemunculan Bambang Pamungkas dkk di acara-acara yang tidak berhubungan dengan sepakbola dinilai sudah sangat berlebihan dan harus dihentikan.
Pasukan Garuda seharusnya dalam kondisi rileks dan memanfaatkan waktu senggang untuk beristirahat. Apalagi, laga laga pertama final melawan Malaysia akan digelar dalam hitungan dua hari mendatang.
"Saya bisa memahami bila hal ini karena selama tujuh tahun kempemimpinan Nurdin Halid, kita tidak punya tim sepak bola yang dapat dibanggakan. Tapi, euforia ini sudah sangat berlebihan," kata pengamat sepakbola, Koesnaini, ketika dihubungi, Kamis (23/12).
Pengamat sepakbola, Sumohadi Marsis, mengatakan, dalam kondisi menghadapi laga krusial seperti saat ini, Irfan Bachdim dkk seharusnya lebih banyak melakukan aktivitas yang membuat kondisinya menjadi rileks. "Semua kegiatan itu pun kalau bisa dilakukan di dalam hotel," kata dia.
Sumohadi mengatakan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan tim nasional dan tidak ada hubungan dengan sepakbola tersebut tidak tepat dilakukan mengingat Indonesia belum meraih gelar juara.
"Euforia ini seharusnya ditunda kalau sudah jadi juara, itu pun tidak boleh berlebihan perayaannya karena ini hanya level Asia Tenggara," kata dia.