REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Juru Bicara Liga Primer Indonesia (LPI), Abi Hasantoro, menyatakan potensi bisnis di LPI Rp 3,3 triliun setahun. Nilai potensi bisnisnya mencapai rata-rata Rp 500 miliar per bulan. Kompetisi LPI juga telah didukung tiga stasiun televisi termasuk Indosiar dan Metrotv.
"Ini bukti bahwa kompetisi LPI itu menghibur. Kelompok suporter tim yang kalah tidak marah, tidak rusuh. Mereka saling berangkulan," katanya.
Abi mengatakan bahwa LPI sebagai sebuah gebrakan seperti yang terjadi pada tahun 1998. Meski ada bisnis di balik penyelenggarakan kompetisi yang diselenggarakan LPI, namun orientasi LPI adalah prestasi .
Potensi bisnis di LPI bisa terlihat dari penyelenggaraan laga awal LPI pada 8,9, 10 Januari 2011 di Solo, Bojonegoro dan Surabaya. Animo masyarakat lebih 100 persen dari kapasitas.
"Padahal mereka datang ke stadion itu harus bayar. Ada industri kecil dan industri besar yang sudah bermitra dengan FIFA," katanya.
Tidak hanya mampu menarik animo masyarakat. Suporter yang menyaksikan laga LPI pun tidak rusuh. Sekitar 20 ribuan bonekmania pulang dengan damai setelah menyaksikan laga skuat kesayangannya, Persebaya 1927, menjamu Bandung FC.