REPUBLIKA.CO.ID,MEXICO CITY - Kabinet yang dipimpin Presiden Bolivia Evo Morales mengundurkan diri pada Ahad (23/1) waktu setempat atau Senin (24/1) dini hari WIB. Keputusan tersebut sebagai sebuah langkah yang menandai selesainya tahun pertama masa jabatan kedua presiden itu.
"Seluruh menteri dari pemerintah Bolivia telah mengundurkan diri sehingga Presiden Evo Morales dapat menelaah kinerja masing-masing dari kami dan mengambil sebuah keputusan apakah akan mempertahankan kami di kabinet atau diganti," kata Menteri Luar Negeri, David Choquehuanca. "Kabinet baru akan diumumkan pada Senin."
Tingkat popularitas Morales jatuh setelah presiden itu menandatangani sebuah dekrit untuk menaikkan harga bahan bakar minyak sebesar 83 persen pada Desember lalu. Pengumuman itu kemudian disusul oleh serangkaian protes yang berakhir dengan kekerasan di seluruh negeri. Aksi protes itu berhasil memaksa sang presiden untuk membatalkan dekrit tersebut.
Para pengamat meyakini bahwa pengunduran diri kabinet akan memberikan kesempatan bagi Morales untuk membawa perubahan di beberapa sektor penting dan meraup kembali popularitas di mata rakyatnya.