REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Laman jejaring sosial, Twitter, mengkonfirmasi bahwa pemerintah Mesir telah memblokir seluruh internet di negara itu terhadap layanan Twitter.
Hal ini, menurut Twitter, mungkin ada hubungannya dengan unjuk rasa besar-besaran di Mesir terkait 30 tahun berkuasanya Presiden Hosni Mubarak. Dalam demonstrasi menentang pemerintah Mesir, tercatat sudah tiga korban tewas jatuh.
"Twitter percaya bahwa informasi dan pandangan yang bebas menguntungkan masyarakat dan membantu pemerintah untuk lebih dekat dengan rakyat mereka," demikian pernyataan Twitter terkait pemblokiran tersebut.
Seperti diketahui, krisis politik di Tunisia yang dipicu oleh pembakaran diri seorang penjual buah dan berubah menjadi gerakan massa akibat internet, kini meluas di Timur Tengah dan Afrika.