Jumat 28 Jan 2011 20:24 WIB

Sejumlah Polisi Mesir Bergabung Bersama Pengunjuk Rasa

Seorang pengunjuk rasa Mesir tampak berdoa di depan polisi yang bersiaga jelang unjuk rasa, Jumat (28/1)
Foto: AP
Seorang pengunjuk rasa Mesir tampak berdoa di depan polisi yang bersiaga jelang unjuk rasa, Jumat (28/1)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Polisi Mesir terus berusaha membubarkan aksi unjuk rasa puluhan ribu warga Mesir yang memprotes rezim Presiden Hosni Mubarak. Namun mereka kalah banyak dan kalah semangat oleh warga.

Di Kota Alexandria, seperti dikutip dari Guardian, ribuan warga usai Shalat Jumat langsung berdemo sambil mengatakan, "Kami berdemonstrasi dengan damai... Kami berdemonstrasi dengan damai."

Namun pawai warga dihadang oleh ratusan polisi. Hujan batu, gas airmata, dan peluru karet tidak bisa dihindari. Namun sejam kemudian, polisi sudah kehabisan amunisi peluru dan gas airmata.

Warga yang mengetahui hal ini langsung mengepung polisi. Ratusan polisi terkepung oleh ribuan warga yang masih meneriakkan kalau aksi mereka adalah aksi damai. Ratusan polisi itu lantas dibariskan di halaman masjid, dijaga oleh ribuan warga.

Warga meminta mereka bergabung dengan aksi unjuk rasa. Sementara di Kairo dilaporkan, seorang komandan polisi akhirnya menyerah memerangi pengunjuk rasa. Sang komandan meletakkan tameng dan senjata gas airmatanya, sembari berteriak ke para pengunjuk rasa kalau dia mendukung mereka.

Seorang wartawan lokal yang melihat hal ini bertanya pada si komandan, apakah rezim Mubarak akan jatuh? "Rezim pemerintah sudah jatuh, ini tidak bisa dihentikan."

Situasi di Mesir kian memanas pekan ini menyusul permintaan rakyat agar Presiden Hosni Mubarak turun tahta. Usai Shalat Jumat, (28/1), puluhan ribu orang tumpah ke jalan, berdemo menuntut Presiden Hosni Mubarak yang sudah 30 tahun memerintah untuk berhenti.

Amerika Serikat, yang tadinya sekutu Mesir di Timur Tengah, juga mulai ikut campur dalam situasi politik dalam negeri Mesir. Menlu AS, Hillary Clinton, meminta Mubarak untuk mendengarkan rakyat dan melakukan reformasi di seluruh bidang.

Pemerintah Mesir membalas demonstrasi warganya dengan menurunkan ribuan polisi di berbagai kota. Pemerintah juga menangkap sejumlah pemimpin kelompok oposisi Mesir, Ikhwanul Muslimin.

sumber : Guardian, Aljazeera
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement