Jumat 04 Mar 2011 19:08 WIB

Warga Pilih Berobat ke Luar, Devisa Hilang Rp100 T

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rumah Sakit Dr Sardjito
Foto: KRJOGJA.COM
Rumah Sakit Dr Sardjito

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Indonesia kehilangan pasokan devisa sebesar Rp100 triliun setiap tahun. Pengurangan itu akibat banyak warga yang berobat ke luar negeri, kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Supriyantoro.

"Nilai devisa kita yang keluar menurut data Bank Dunia pada 2004 sekitar Rp70 triliun. Jika data itu benar, dipastikan saat ini bisa lebih dari Rp100 triliun per tahun," katanya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (4/3).

"Sebagian besar masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar masih mempercayai kualitas pengobatan di luar negeri jauh lebih baik dibandingkan di sini," ujarnya'

Pasalnya, kata Supryantoro, meski mutu pengobatan sebenarnya tidak kalah, namun jaminan mutu pelayanan dan keselamatan di rumah sakit dalam negeri masih lemah. Jadi, imbuhnya, bukan karena pengobatan jelek, tetapi bagaimana pelayanan yang ada menjadi lebih baik.