REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER - Pelatih Manchester City, Roberto Mancini menyebut Mario Balloteli telah berbuat 'bodoh' hingga diganjar kartu merah saat bertemu Dynamo Kiev pada leg kedua, Kamis (17/3). Alhasil City harus tersingkir dari Liga Eropa.
Pengusiran oleh wasit di paruh babak pertama adalah kali kedua bagi Balotelli sejak pindah dari Inter dan bergabung ke City pada Agustus lalu. Pada laga tersebut, kartu merah diacungkan dua menit sebelum Aleksandar Kolarov menyarangkan gol untuk kemenangan City 1-0.
Namun kekalahan 2-0 pada leg pertama Liga Eropa, membuat City harus menghapus harapan lolos babak kualifikasi untuk perempat final. Situasi itu memicu kemarahan Mancini.
"Saya sangat kecewa, karena ini adalah pertandingan sulit. Anda tidak bisa mendapat kartu merah bodoh seperti ini," ujar Mancini. Ia berencana menjatuhkan denda kepada Balotelli senilai gaji dua pekan, total 240 ribu Pounds (Rp3,402 milyaran).
"Ini masalah yang harus diselesaikan Mario. Ia berpotensi besar menjadi pemain cemerlang tapi ketika ia melakukan hal bodoh seperti malam ini, sangat sulit bagi saya, bagi dia dan juga bagi tim," ujarnya.
Sangat dipahami bila Mancini memutuskan mencoret pemain berusia 20 tahun itu dalam lawatan ke kandang Chelsea, Ahad (20/3) nanti. "Kalau saja kita lengkap 11 pemain, kita pasti akan memenangkan pertandingan ini dan memiliki kualifikasi untuk lolos ke perempat final," ujar Mancini.
Bukan hanya kontroversial di lapangan. Balotelli dilaporkan juga kerap bentrok dengan kolega sesama klub, Jerome Boateng. Mereka pernah terlibat perkelahian saat berlatih.
Saat diganjar kartu merah, ia dinilai hanya memiliki simpati dengan City di ruang ganti. Pemain bertahan, Vincent Kompany berkomentar. "Tak lama setelah kita berlaga dengan 10 orang, permainan langsung jadi sulit. Jika kami tidak layak, itu hanya karena satu detail."