Friday, 13 Jumadil Awwal 1446 / 15 November 2024

Friday, 13 Jumadil Awwal 1446 / 15 November 2024

Dorong Pariwisata, Bea Cukai Permudah Yacht Masuk Indonesia

Senin 27 Aug 2018 12:03 WIB

Red: Gita Amanda

Bea Cukai berikan kemudahan kapal wisata asing yang akan berkunjung ke Indonesia.

Bea Cukai berikan kemudahan kapal wisata asing yang akan berkunjung ke Indonesia.

Foto: Bea Cukai
Kunjungan kapal diharapkan menyumbang devisa sebesar Rp 14 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencanangkan target 20 juta wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia di tahun 2019 di mana salah satu potensi wisata yang akan dimaksimalkan adalah wisata bahari. Pemerintah turut menargetkan kunjungan cruise ship sebanyak 1.000 kunjungan dan yacht sebanyak 5.000 kunjungan.

Kunjungan kapal wisata tersebut diharapkan dapat menyumbang devisa negara sebesar Rp 14 triliun. Untuk itu, upaya peningkatan pelayanan telah dilakukan oleh Pemerintah mulai dari pembangunan infrastruktur hingga penyederhanaan regulasi.

Plt Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai, Ambang Priyonggo, mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan target tersebut di 2019, Pemerintah telah menerbitkan beberapa aturan yang bersifat merelaksasi. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 105 tentang Kunjungan Kapal Wisata (Yacht) Asing ke Indonesia.

"Di situ diatur bahwa kapal wisata asing akan mendapat kemudahan di bidang kepabeanan, keimigrasian, karantina, dan kepelabuhanan,” ujar Ambang seperti dalam siaran persnya, Senin (27/8).

Bea Cukai juga telah menerbitkan aturan yang akan memberikan kemudahan untuk kapal wisata asing yang akan masuk ke Indonesia. Bea Cukai melalui Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 123/PMK.04/2017 tentang impor sementara Kapal Wisata Asing, Prinsip pengaturan dalam PMK tersebut adalah kemudahan pelayanan kepabeanan dengan penggunaan vessel declaration secara online di 19 pelabuhan masuk dan pelabuhan keluar.

"Vessel declaration merupakan dokumen tunggal yang berfungsi sebagai izin impor sementara, pemberitahuan pabean impor, jaminan, sekaligus pemberitahuan pabean ekspor,” tambah Ambang.

Untuk lebih mendukung peningkatan kunjungan wisata, saat ini telah diterbitkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) tentang Penetapan Pelabuhan Masuk dan Pelabuhan Keluar Tempat Pelayanan Kepabeanan atas Impor Sementara Kapal Wisata Asing. Dengan diterbitkannya KMK tersebut, jumlah pelabuhan masuk dan keluar yang sebelumnya 19 pelabuhan untuk cruise ship dan yacht, saat ini diubah menjadi 93 pelabuhan masuk dan keluar untuk cruise ship, serta 20 pelabuhan masuk dan keluar untuk yacht.

Penambahan pelabuhan menurut Ambang tentunya akan mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung menggunakan kapal wisata asing. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar lokasi wisata.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler