REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Rionald Silaban berharap Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bea Cukai dapat ditetapkan sebagai World Customs Organization (WCO) Regional Training Center (RTC) untuk kawasan Asia Pasifik. Harapan ini disampaikan ketika ia menerima kunjungan Sekretaris Jenderal WCO Kunio Mikuriya dan Head of WCO Regional Office for Capacity Building (ROCB) Asia Pacific, Norikazu Kuramoto, di Pusdiklat Bea Cukai, Jumat (26/7).
“Dengan menjadi WCO RTC, Pusdiklat Bea Cukai ingin berkontribusi lebih bagi program pengembangan kapasitas pegawai administrasi pabean di kawasan Asia Pasifik. Selama ini Pusdiklat Bea Cukai bersama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menyelenggarakan beberapa kegiatan pengembangan kapasitas bagi para pegawai administrasi pabean negara lain,” ujar Rionald.
Pusdiklat Bea Cukai sebagai RTC Indonesia nantinya akan mengkhususkan pada pelatihan yang terkait dengan penegakan hukum kepabeanan. Selain itu juga untuk menjawab tantangan kejahatan transnasional terorganisasi yang mulai menjadikan kawasan Asia Pasifik sebagai pusat kegiatannya.
Harapan ini pun disambut baik oleh Kunio Mikuriya dan Norikazu Kuramoto. Dia pun mengapresiasi capaian Bea Cukai dalam penegakan hukum kepabeanan dan mengharapkan agar Indonesia dapat membagikan pengalaman dan pengetahuannya kepada negara lain terutama negara-negara kepulauan
“Kami menyambut baik keinginan Pusdiklat Bea Cukai dan mendukung agar Pusdiklat Bea Cukai dapat ditetapkan menjadi WCO RTC. Dia ,” ujar Kunio.