Sabtu 24 Jul 2010 05:11 WIB

Wapres Tantang Pengusaha Otomotif Implementasi Konversi BBM ke BBG

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Boediono menantang kalangan pengusaha otomotif untuk mengurangi perusakan lingkungan, dengan segera mengimplementasikan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Pasalnya, teknologi konversi tersebut tak terlalu sulit untuk dilakukan, namun cukup efektif menurunkan polusi emisi di udara.

''What contribution u have to our environment,'' ujar Wapres saat membuka pameran ke-18 otomotif Indonesia Internasional (Indonesia International Motor Show/IIMS) di Kemayoran, Jumat (23/7).

Wapres kemudian menjelaskan, belakangan, banyak perusahaan otomotif yang menawarkan teknologi eco-car. Penawaran tersebut dinilainya cukup bagus, namun masih merupakan alternatif mengurangi perusakan lingkungan yang masih harus diinternalisasi. Apalagi, kata dia, nampaknya belum bisa diaplikasikan oleh seluruh masyarakat dalam waktu dekat, karena biayanya yang sengat tinggi.

Di negara maju, kata Wapres, para pemain di industri otomotif pun mulai memasyarakatkan mobil dengan teknologi baru yang lebih bersih dan hemat. Namun untuk itu, berarti masyarakat harus melakukan lompatan baru untuk menutupi cost production yang dimassalkan.

Bagaimanapun, kata Wapres, seiring dengan perjalanan waktu mungkin masyarakat Indonesia akan mendapatkan teknologi macam itu masuk ke Indonesia, dan dimassalkan. ''Sayangnya mungkin masih sulit,'' kata dia.

Sementara ini, sebenarnya sudah ada teknologi, yang dengan beberapa langkah efektif dalam mengurangi perusakan lingkungan. Yakni dengan melakukan konversi BBM ke BBG tersebut. Sayangnya, hingga kini keseluruhan prosesnya belum lancar. Baik dari koordinasi antarpemerintah, maupun koordinasi antarpemerintah dan pelaku industri.

Pemerintah sendiri, janji Wapres, akan secara maksimal membantu. ''Kesempatan ini terbuka, siapa saja bisa melakukan,'' katanya.

Wapres pun bahkan menantang Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, yang juga hadir di lokasi, untuk melakukan aksi nyata. ''Agar kita mudah-mudahan bisa menghirup udara segar lagi,'' katanya.

Suatu teknologi sederhana, lanjut Wapres, dipadukan dengan aksi bersama antara industri dan pemerintah, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Hal senada pun diungkapkan oleh Ketua Pelaksana IIMS 2010, Jhony Darmawan. Menurutnya, pembahasan mengenai bumi dan perubahan iklim menjadi penting dan harus diperhatikan. Karenanya, menurut dia, sebagai bentuk perhatian itu, IIMS 2010 mengusung tema yang mengejawantahkan green lifestyle.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement