REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Tunawisma dan gembel kota Bekasi juga akan disensus. Mereka akan disensus pada 16 Mei 2010 mulai pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB. Sensus akan dilakukan secara serempak oleh pencacah ke beberapa titik di kota Bekasi ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bekasi, Slamet Waluyo saat dihubungi melalui telpon, Sabtu (15/5).
Menurut keterangan Slamet, tim yang akan diterjunkan sebanyak 10 buah. Setiap tim terdiri dari lima orang petugas cacah sensus.
Tim akan disebar ke 21 titik tempat dimana para tunawisma dan gelandangan sering berkumpul. Titik-titik tersebut antara lain adalah stasiun kereta api, terminal bis, pasar, kolong jembatan, stadion Bekasi Selatan, taman makam pahlawan, serta di sekitar luar gerbang tol Bekasi Barat.
Sensus dilakukan tengah malam karena diindikasi mereka akan berkumpul di satu titik, "Kalau siang biasanya mereka menyebar," kata dia. Sensus ini dilakukan hanya untuk mengetahui jumlah tunawisma, gepeng dan manusia gerobak di kota Bekasi menurut jenis kelamin.
Pertanyaan seperti daerah asal dan lamanya waktu mereka tinggal di kota Bekasi, kata Selamet, juga akan diajukan. Namun, BPS hanya akan mendata jumlah laki-laki dan perempuan nya saja. "Orang gila juga akan kami hitung ujar Slamet.
Sebelum melakukan sensus serempak, para petugas akan berkumpul terlebih dahulu di kantor BPS pada pukul 22.00 WIB. Selain petugas cacah, kegiatan sensus serempak ini akan didampingi oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan perwakilan dari Dinas Sosial.