Jumat 18 Jun 2010 01:40 WIB

Gagal Raih Adipura, Warga Depok Mendemo Wali Kota

Rep: c21/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Akibat tak kunjung meraih Piala Adipura, kantor wali kota Depok, Jabar didemo warga. Massa yang menamakan diri Gerakan Untuk Pemuda berdemo sejak pukul 12.00 hingga 13.30 WIB di depan kantor wali kota Depok, Jalan Margonda, Kamis (17/6).

“ Tidak sedikit dana yang dikeluarkan, kenapa kita masih saja kalah untuk dapatkan Adipura,” teriak Fikri, salah seorang pendemo dalam orasinya. “ Lihat Bekasi dulu terjorok sekarang bisa dapat Adipura, kok Depok nggak bisa juga.”

Menurutnya, sejak 2007 hingga kini, pemkot telah menggelontorkan Rp 100 miliar lebih. Dana digunakan untuk membuat sejumlah program seperti Unit Pengolahan Sampah (UPS) dengan anggaran Rp 10,8 miliar, Tempat Penampungan Akhir (TPA) senilai Rp 4 miliar.

Selain itu, ada pula Rp 8,8 miliar untuk layanan angkutan sampah dan Rp 5,3 miliar untuk anggaran pengelolaan sampah. Ada pula dana pemasangan spanduk dan baliho mendukung Adipura yang banyak dipasang di sut-sudut kota.

“ Anggaran besar, tapi sampah tetap tak teratasi. Malah Depok tetap jadi kota terjorok,” tegasnya.

Meski tak begitu banyak didatangi massa, demo ini mendapat pengawalan yang cukup ketat. Setidaknya, puluhan polisi dari Kepolisian Resort (Polres) Depok, Jawa Barat mengamankan jalannya akasi.

Dalam aksi tersebut, pendemo tak hanya berorasi, mereka juga membakar tumpukan sampah sebagai tanda gagalnya pemerintah. Namun sayangnya, demo kali ini tak ditemui perwakilan dari pemerintah. Bahkan, walikota Depok, Nur Mahmudi Ismail sedang tak berada di tempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement