Kamis 22 Jul 2010 04:21 WIB

Jakarta Kembali Padam, Dirut PLN Menyesal

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jakarta kembali diterpa pemadaman. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Dirut PLN Dahlan Iskan yang menyatakan Indonesia bebas padam sejak akhir Juni 2010.

Yang lebih parah, sejak pukul 09.30 WIB, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng mengalami pemadaman total akibat pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap(PLTGU) Muara Karang mengalami gangguan.

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya), Purnomo Willy, menyatakan, PLTGU berkapasitas total 1.330 megawatt (MW) mengalami gangguan pada trafo. ''Memang sedang terjadi gangguan pada trafo di PLTGU Muara Karang sejak pukul 09.30 WIB lalu,'' kata Purnomo, Rabu (21/7).

Menurut Purnomo, saat ini jajarannya tengah berupaya memperbaiki gangguan yang terjadi.

Ia mengakui, akibat gangguan itu, sekitar 12 persen dari wilayah Jakarta tidak mendapatkan pasokan listrik sehingga terkena pemadaman.

Selain Cengkareng, sejumlah wilayah di Jakarta Pusat seperti Thamrin dan Kebon Sirih serta kawasan Blok M, Mayestik, Kemang, Warung Buncit, dan Mampang di Jakarta Selatan, juga terkena pemadaman.

Meski demikian, Purnomo mengaku belum bisa memastikan lamanya perbaikan gangguan tersebut. Saat ini, kata dia, tengah diupayakan pemindahan listrik ke sistem distribusi lain. Menurut dia, lamanya perbaikan disebabkan sifat pembangkit tenaga gas yang membutuhkan pemanasan untuk kembali beroperasi.

Sementara itu Dirut PLN Dahlan Iskan saat dihubungi menegaskan bahwa matinya listrik hari ini karena dua trafo di PLTGU Muara Karang rusak.''Saya menyesal sekali mengapa dulu saya tidak ambil risiko membeli trafo ke pabrik tanpa tender,'' kata Dahlan, Rabu.

Diakui Dahlan, jika hal itu dilakukan maka akan melanggar aturan dan dirinya bisa masuk penjara. ''Akhirnya saya mengadakan trafo lewat tender dan baru bisa ada barangnya bulan Oktober,''kata dia.

Saat ini, kata Dahlan, nasib dia tergantung takdir. ''Jika sampai Oktober tidak ada kerusakan trafo ya saya selamat, tapi sekarang trafo sudah ada yang rusak dan harus menunggu Oktober, takdir saya memang kurang baik,'' kata Dahlan.

Menurut Dahlan jika kemarin dilakukan penunjukan langsung pada Juni 2010 ini sebetulnya bisa ada stok trafo. Meski demikian, ia memastikan, sampai saat ini semua daerah yang tadinya terkena pemadaman sudah kembali menyala. ''Tinggal satu daerah kecil di dekat Muara Karang yang baru bisa menyala besok pagi,'' kata Dahlan. 

Terkait kerusakan trafo di PLTGU Muara Karang Dahlan mengaku belum mengetahui penyebabnya karena masih diselidiki. ''Saya sudah laporkan ke presiden, mestinya dulu beli trafo langsung. Saya berani masuk penjara tapi listrik tetap menyala. Kalau seperti ini kan lama menunggu trafo sampai Oktober,'' jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement