REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Marciano Norman menegaskan, pihaknya bersama Polri tidak akan mentolerir aksi anarkis yang dilakukan organisasi kemasyarakatan (ormas) terhadap kelompok masyarakat tertentu.
"Tidak akan ada toleransi," kata Pangdam usai menghadiri rapat koordinasi Muspida Pemprov DKI Jakarta, Selasa.
Marciano mengatakan, pihaknya siap membantu Polri untuk melakukan tindakan tegas terhadap ormas yang melakukan tindakan anarkis.
"Tentunya kita akan bertindak tegas, proposional dan terukur. Dan kami minta semua pihak, organisasi massa, untuk tidak melakukan upaya penegakan hukum dengan cara melanggar hukum itu sendiri," katanya.
Marciano meminta semua pihak untuk mendukung terwujudnya situasi keamanan yang kondusif, agar seluruh komponen masyarakat dapat bekerja baik, umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusyu dan lainnya.
"Dukungan itu misalnya, pengelola tempat hiburan tidak melanggar ketentuan yang telah ditetapkan seperti jam operasi selama bulan Ramadhan, sehingga tidak menimbulkan kelompok masyarakat tertentu atau ormas terpicu melakukan tindakan penegakan hukum yang tidak terukur," tuturnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo meminta ormas Islam atau kelompok masyarakat lain untuk tidak melakukan tindakan anarkis, terutama menjelang dan saat Ramadhan.
Terkait pengamanan menjelang dan di bulan suci Ramadhan, Kapolda menyebutkan pihaknya mulai menyiapkan personil pengamanan bulan suci Ramadhan 1430 H pada 11 Agustus. Seluruh personil sampai tingkat jajaran Polisi Sektor wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), dikerahkan untuk meminimalisir kemaksiatan dan mengawasi daerah rawan kejahatan, kata Timur.