Sabtu 15 Jan 2011 00:00 WIB

Astaghfirullah, Tajikistan Tutup Masjid & Larang Pemuda Ngaji

Red: Djibril Muhammad
Muslim di Tajikistan
Muslim di Tajikistan

REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE--Aksi anti-Islam tengah berlangsung di Tajikistan. Selama seminggu terakhir ini, Pemerintah Tajikistan menutup puluhan masjid di ibukota Dushanbe, yang hampir dari bangunan tersebut pada pertengahan abad lalu, seperti juga dilarang dalam pelajaran agama.

The Sunni News melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini telah terjadi penutupan beberapa masjid di berbagai daerah di ibukota Tajik, termasuk masjid komplek 'Hayat Nu' dan 'Klinen' dan 'Akzal' dan 'Asbejk' dan 'Uhl'. Sementara bagi para imam masjid dan khatib yang tidak mematuhi seruan tersebut akan diancam dengan hukum berat dan akan dituntut ke pengadilan pemerintah.

Pejabat pemerintah Tajik mengklaim bahwa alasan penutupan masjid-masjid tersebut karena tidak terdaftar di lembaga pemerintah yang berwenang. Sementara para jama'ah berpendapat lain. Mereka mengaku telah melakukan berbagai upaya besar untuk mendaftarkan masjid di pemerintah. Namun kantor-kantor pemerintah tidak peduli dengan upaya mereka, bakan mereka selalu membuat-buat alasan yang tujuannya untuk menutup masjid.

Mullah Daulat Marzaiov, imam dan khatib masjid di Asbejk mengatakan, "Sejak empat puluh tahun yang lalu saya mengimami di masjid ini dan setiap harinya dihadiri sekitar 200 jamaah untuk melakukan salat berjamaah dan masjid ini dibangun melalui sumbangan masyarakat dan Kami telah melakukan upaya besar untuk mendaftarkan masjid di lembaga pemerintah beberapa kali, namun kami tidak berhasil," ungkapnya.