REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 25 perancang muda Indonesia telah berpartisipasi dalam Program Australia Awards Fashion and Textile atau Kursus Busana dan Tekstil Australia selama dua pekan. Menurut keterangan Konsulat Jenderal RI di Sydney, para penerima beasiswa Australia Awards selama dua pekan itu, telah mengikuti program pengembangan kapasitas di Sekolah Perancang Busana, Queensland University of Technology (QUT).
"Selain busana, fesyen mencakup banyak hal. Di sinilah saya melihat pentingnya kurikulum kursus ini yang menitikberatkan fesyen bukan saja sebagai identitas budaya, tetapi juga mengutamakan peningkatan keahlian secara menyeluruh dari para perancang busana," ujar Konsul Jenderal RI di Sydney Yayan GH Mulyana, Selasa (28/3).
Pemilihan serat kain dan pembuatan pola busana hingga teknik pemasaran dan perhitungan harga produk akhir harus semakin dikuasai oleh para peserta, setelah melewati kursus tersebut, katanya pula. Program Australia Awards Fashion and Textile angkatan kedua telah berakhir pada 24 Maret 2017. Program tersebut diikuti oleh 25 perancang muda dari Tanah Air serta wakil dari Badan Ekonomi Kreatif dan akademisi.
Perancang legendaris Australia Jenny Kee turut hadir dalam acara penutupan tersebut sebagai tamu khusus konsul jenderal. Selama mengikuti kursus, mereka diundang untuk menghadiri pagelaran busana Victoria Fashion Festival di Melbourne.
Kursus tersebut dipandu oleh Carla Van Lunn, akademisi busana dari QUT, dan Lydia Pearson, mantan perancang dari merek dagang busana terkenal Easton Pearson.