Selasa 26 Sep 2017 10:32 WIB

Makanan yang Perlu Dihindari untuk Menjaga Kulit

Rep: Novita Intan/ Red: Esthi Maharani
Wajah berjerawat
Foto: Boldsky
Wajah berjerawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mencari tahu secara persis makanan penyebab jerawat dan masalah kulit lainnya. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari 32 peserta. Satu kelompok memiliki kulit yang jernih, yang lainnya memiliki jerawat sedang sampai parah. Masing-masing kelompok diminta untuk melengkapi buku harian lima hari dan kemudian melakukan kerja darah.

Seperti dilansir dari laman, Reader's Digest, dari semua peserta, sekitar 61 persen percaya bahwa makanan mereka mempengaruhi kulit mereka, dan itu benar. Tapi itu bukan makanan berminyak yang menyebabkan masalah. Peserta yang memiliki jerawat terburuk memiliki diet tinggi karbohidrat dan makanan tinggi dengan kadar glikemik tinggi.

Beban glikemik makanan ditentukan oleh seberapa tajam gula darah seseorang naik setelah dikonsumsi. Indeks beban glikemik diukur dari satu sampai 100, dan makanan di atas 20 pada skala dianggap memiliki muatan glikemik tinggi. Makanan yang memiliki skor 10 atau kurang dianggap memiliki muatan glikemik rendah.

Beberapa makanan penting dengan kandungan glikemik tinggi dan kandungan karbohidrat tinggi termasuk nasi putih, kentang russet panggang, spaghetti, bagel putih, dan havermut instan. Beberapa makanan dengan kadar glikemik rendah dan kandungan karbohidrat rendah meliputi apel, grapefruits, kacang merah, kacang mete, dan wortel.

Para peneliti berteori bahwa faktor-faktor ini memainkan peran yang begitu besar karena mereka merangsang produksi insulin yang berlebihan. Hal ini meningkatkan konsentrasi hormon yang dikenal sebagai faktor pertumbuhan mirip insulin-1, yang menyebabkan hormon androgen dilepaskan, yang kemudian mendorong kulit Anda untuk menghasilkan lebih banyak minyak.

Setelah proses yang tak terhitung jumlahnya, tubuh manusia akhirnya memberi Anda jerawat. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak akan pernah bisa makan bagel lagi. Anda hanya perlu memotong anggaran bagel mingguan Anda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement