Kamis 26 Jul 2012 20:25 WIB

Ingin Rumah Asri? Rawatlah Tumbuhan Dengan Cinta

Rep: MG05/ Red: Dewi Mardiani
Taman indah di lahan sempit
Foto: hometrendy.org
Taman indah di lahan sempit

REPUBLIKA.CO.ID, Anda memiliki lahan yang sempit dan terbatas di rumah? Lahan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. Untuk itu, maka diperlukan cara dan teknik berkebun yang tepat dalam melakukannya.

Teknik dan cara itu disampaikan oleh pakar dan penggagas Gerakan Indonesia Berkebun. Dengan mengusung tema "Urban Farming", workshop yang dipandu langsung oleh Ridwan Kamil pada Kamis (26/7) itu disambut antusias para ibu rumah tangga.

"Bagi anda yang tinggal di apartemen atau perumahan yang hanya memiliki sedikit lahan, tidak perlu khawatir. Dengan sedikit sentuhan kreativitas, anda bisa menciptakan lingkungan rumah anda yang hijau dan asri tanpa menghilangkan nilai estetika hunian anda," kata Ridwan Kamil, yang lebih akrab disapa Kang Emil.

Kang Emil bersama salah satu anggota dari komunitas Indonesia Berkebun, menjelaskan cara dan teknik berkebun yang baik supaya hasil yang didapat pun tidak mengecewakan. "Supaya tanaman yang kita tanam itu menghasilkan hasil yang banyak saat dipanen, perlakukan lah seperti pacar kita. Rawatlah tumbuhan dengan cinta, supaya tanaman juga mencintai kita," ungkapnya.

Ibu-ibu yang datang pun diberi kesempatan terjun langsung dalam menanam bibit yang disediakan. "Bibit yang kami bawa ini adalah bayam dan kangkung, para ibu jangan salah yah, dan harus bisa membedakannya," jelas Ibu Ida, anggota komunitas Indonesia Berkebun.

Kang Emil pun tidak lupa mengimbau para peserta untuk ikut bergabung dalam komunitas Indonesia Berkebun. "Banyak manfaat yang bisa kita ambil dengan menanam pohon, apalagi bisa dikonsumsi untuk keluarga. Supaya kita terhindar dari krisis pangan," ujar Kang Emil, yang juga ahli dalam bidang arsitektur ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement