Rabu 04 Jul 2018 14:21 WIB

Ahli Nutrisi tidak Anjurkan Diet Buah

Selain karbohidrat, tubuh juga perlu protein, zat besi dan lemak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi Konsumsi buah-buahan
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Konsumsi buah-buahan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet adalah salah satu cara yang dipilih banyak perempuan untuk menurunkan berat badan. Demi mendapatkan berat tubuh yang ideal dan sehat, tidak sedikit yang telah mencoba berbagai program diet mulai dari diet gula, diet keto, diet karbo hingga diet garam.

Diet lain yang akhir-akhir ini tengah digandrungi di Instagram yaitu diet buah. Pada dasarnya, diet buah ini mengharuskan seseorang untuk mengonsumsi buah, kacang dan biji-bijian seperti gandum, sebanyak tiga kali sehari menggantikan rutinitas makan biasanya.

Selain sebagai makanan utama, mereka yang melakukan diet buah juga hanya mengonsumsi ketiga makanan tersebut untuk makanan ringan. Aturan komposisinya, buah yang dikonsumsi dalam keadaan mentah harus jauh lebih banyak dari jumlah kacang dan biji-bijian. Perbandingannya, buah 75 persen dan sisanya 25 persen untuk kacang dan biji-bijian. Banyak yang menilai, diet ini merupakan bagian dari gaya hidup vegan.

Meskipun diet buah ini sifatnya sangat fleksibel, secara umum buah terbagi ke dalam tujuh golongan. Beberapa golongan buah itu diantaranya adalah buah asam, buah manis, buah berminyak, buah kering, kacang dan juga biji-bijian. Sebagai variasi, diperbolehkan untuk sesekali menyantap makanan lezat di luar buah-buahan.

Banyak yang mengklaim diet ini merupakan diet terbaik karena selama menjalaninya tubuh hanya murni menerima makanan segar yang tidak diolah sehingga terhindar dari efek buruk gula dan lemak.

Kata para ahli

Umumnya, mengonsumsi buah merupakan hal yang sangat bagus. Seperti diketahui, buah kaya akan vitamin dan anti-oksidan. Selain itu, nutrisi yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu tubuh terhindar dari berbagai risiko penyakit seperti kanker.

Namun para pakar diet justru tidak menyarankan buah sebagai satu-satunya asupan makanan selama sepanjang hari. Diet buah hanya akan memenuhi kebutuhan karbohidrat, dengan kata lain tubuh hanya diisi dengan gula. Padahal tubuh juga memerlukan protein, zat besi, dan juga lemak yang dikonsumsi secara seimbang.

Menurut pakar diet Dr Laura Jeffers bahkan mengatakan diet buah sangat tidak dianjurkan karena hanya akan membuat tubuh selalu merasa kelaparan. “Jika tubuh selalu merasa lapar, sistem metabolisme akan melambat untuk menghasilkan energi,” kata Jeffers dikutip Woman Magazine.

Jeffers juga mengatakan bahwa diet buah dapat membuat seseorang mengalamai defisiensi nutrisi termasuk anemia dan osteoporosis. Mereka yang melakukan diet buah rentan kekurangan asupan vitamin B12, kalsium, vitamin D, iodin dan llemak omega-3 yang bisa berujung pada anemia, kelelahan, dan disfungsi sistem imun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement