Kamis 05 Jul 2018 15:07 WIB

Duduk Terlalu Lama Membunuh dengan 14 Cara

Peneliti menyebut duduk selama enam jam dorong risiko kematian dini hingga 19 persen

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Duduk di depan komputer terlalu lama tak baik untuk kesehatan
Foto: boldsky
Duduk di depan komputer terlalu lama tak baik untuk kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, bangkitlah dari sofa atau kursi kerja Anda, kemudian bergeraklah. Duduk terlalu lama dapat membunuh Anda dengan 14 cara, sekalipun  Anda berolah raga secara teratur.

Jika Anda duduk selama enam jam sehari atau lebih, risiko kematian dini akan meningkat 19 persen, dibanding orang yang duduk kurang dari tiga jam. Ini berdasarkan hasil penelitian American Cancer Society (ACS).

Duduk dapat membunuh Anda dengan 14 cara, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit ginjal, bunuh diri, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit paru-paru biasa, penyakit hati, ulkus peptikum, penyakit pencernaan lainnya, parkinson, alzheimer, gangguan saraf, dan gangguan muskuloskeletal. Pemimpin peneliti sekaligus Direktur Strategis Pencegahan Kanker Stadium-3, di ACS, Alpa Patel mengatakan pesan sederhananya adalah Anda harus sering bergerak.

"Semakin sedikit Anda duduk, semakin baik untuk Anda. Memutus satu jam duduk dengan dua menit berdiri atau beraktivitas ringan dapat menurunkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah," kata Patel, dilansir dari Consumer Healthday, Kamis (5/7).

Studi ini memang tak membuktikan sebab akibat, namun jelas orang Amerika menghabiskan lebih banyak waktu di tempat duduk. Mereka menonton TV, bekerja, bermain komputer, dan smartphone dengan cara duduk.

Penelitian lain di Australia memperkirakan orang menghabiskan 90 persen waktu santainya dengan cara tidak bergerak. Lebih dari separuhnya dihabiskan untuk menonton TV atau duduk di depan komputer.

Patel memperkirakan ada kemungkinnan orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di sofa berperilaku tidak sehat, seperti mengudap berlebihan. Selain itu, duduk terlalu lama dikaitkan dengan tingginya trigliserida, gula darah, tekanan darah, dan insulin. Duduk juga dikaitkan dengan peradangan yang disebabkan obesitas.

Konsekuensi di atas mungkin dapat menjelaskan mengapa duduk terlalu lama dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung, hati dan ginjal, serta kanker, diabetes dan COPD. Patel mengatakan peningkatan risiko kematian karena duduk terlalu lama berbeda, mulai dari 10 persen untuk kanker, hingga 60 persen untuk penyakit muskuloskeletal.

Untuk penelitian ini, Patel dan rekan-rekan penelitiannya mengumpulkan data hampir 128 ribu pria dan wanita yang menjadi bagian dari studi ACS. Pada awal penelitian, semuanya bebas dari penyakit kronis. Selama 21 tahun masa penelitian, hampir 49 ribu orang meninggal dunia.

Direktur Yale-Griffin Prevention Research Center di Derby, Conn, David Katz mengatakan penelitian ini menghubungkan posisi duduk berlebihan dengan peningkatan risiko kematian dini karena berbagai sebab, mulai dari jantung hingga bunuh diri. Apakah orang yang duduk berlebihan meningkatkan risiko bunuh diri? Katz mengatakan ini mungkin tampak tak masuk akal. Namun, orang yang depresi biasanya kurang motivasi untuk bangkit dan pergi ke luar.

"Kita tahu aktivitas rutin penting untuk kesehatan mental, sehingga mengurangi depresi," katanya.

Katz mengatakan obat sesungguhnya ada di tangan Anda, yaitu kurangi duduk, sering berdiri, lakukan peregangan, jalan-jalan, dan lakukan semua itu secara berulang. Laporan studi ini diterbitkan Juni 2018 di American Journal of Epidemiology.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement